Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SP BTN berdoa Dahlan tidak ada lagi di kabinet baru mendatang

SP BTN berdoa Dahlan tidak ada lagi di kabinet baru mendatang Dahlan Iskan. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) terbuka untuk kembali dilanjutkan saat pemerintahan baru. Saat ini memang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah 'menggagalkan' aksi korporasi BUMN ini.

Ketua Serikat Pekerja (SP) Bank BTN, Satya Wijayantara, mengatakan pihaknya akan menyurati calon presiden (capres) untuk menjamin tidak melakukan rencana akuisisi seperti sebelumnya. "Eksistensi BTN harus dipertahankan. Tapi tentunya akan dibuka pada pemerintahan yang baru," ujarnya di Hotel Blue Sky, Jakarta, Selasa (6/5).

Menurutnya, beberapa kandidat capres telah menyatakan komitmennya menolak akuisisi tersebut. "Kecenderungannya kalau untuk Presiden SBY tidak ada. Artinya kalau presiden yang baru kan kita lihat trennya sekarang yang populer yang kemungkinan ada Jokowi dan Prabowo Subianto. Dua orang itu kita sudah berkomunikasi. Mereka sudah menolak," jelas dia.

Untuk itu dia berharap, agar di pemerintahan baru mendatang, Dahlan Iskan tidak terpilih lagi menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dianggap semena-mena memutuskan untuk melakukan penjualan saham BTN sebesar 60,14 persen ke Bank Mandiri.

"Mudah-mudahan pemerintah yang baru, si Dahlan Iskan tidak terpilih, sehingga kemudian BTN bisa aman ke depannya," ungkapnya.

"Kita menitipkan kepada presiden yang mendatang, tolong kantor Kementerian BUMN itu dipilih orang-orang yang memiliki wawasan kebangsaan dan keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan. Bukan seperti sekarang ini. Kementerian BUMN didominasi orang-orang yang berpikiran terhadap neolib. Dia hanya memikirkan angka-angka ekonomi," tutup dia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Senyum Budi Gunadi Saat Ditanya Kabar Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Senyum Budi Gunadi Saat Ditanya Kabar Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Budi Gunadi dikabarkan menjadi salah satu kandidat menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Balas PDIP soal Suasana Kabinet Jokowi Tak Nyaman: Menteri Fokus Kerja
Istana Balas PDIP soal Suasana Kabinet Jokowi Tak Nyaman: Menteri Fokus Kerja

Ari menyatakan suasana di kabinet saat ini nyaman-nyaman saja.

Baca Selengkapnya
Kehangatan Menteri di Kabinet Jokowi Hilang, Timnas AMIN: Sekarang Berkawan Ada Kepentingan
Kehangatan Menteri di Kabinet Jokowi Hilang, Timnas AMIN: Sekarang Berkawan Ada Kepentingan

Mahfud mengatakan suasana kabinet Jokowi di tahun politik berubah menjadi tidak hangat dan tak ada candaan.

Baca Selengkapnya
Pesan Penting Menteri Basuki ke PNS PUPR soal Pilihan Presiden Selanjutnya
Pesan Penting Menteri Basuki ke PNS PUPR soal Pilihan Presiden Selanjutnya

Basuki menekankan bahwa dia tidak akan memberikan arahan para PNS di kementeriannya untuk memilih pasangan calon tertentu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Panglima TNI Blak blakan 5 Alasan Pilih Prabowo, Salah Satunya Tak Disangka
VIDEO: Eks Panglima TNI Blak blakan 5 Alasan Pilih Prabowo, Salah Satunya Tak Disangka

Wiranto menyebut setidaknya ada lima alasan untuk memilih calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya