Soal pertumbuhan ekonomi RI tertinggal, JK sebut dipengaruhi gejolak dunia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia belum bisa tumbuh tinggi seperti negara-negara lain. Padahal, beberapa indikator ekonomi makro menunjukkan angka-angka yang cukup baik.
"Memang kita wajib bersyukur karena hampir semua indikator indikator ekonomi nasional kita membaik walaupun terjadi anomali, kenapa larinya kurang terlalu kencang?," ujar Wapres JK heran di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (2/1).
Berdasarkan analisanya, ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pendorong internal yang cukup baik beberapa waktu belakangan antara lain inflasi rendah, utang terjaga dan politik nasional yang stabil.
"Tapi kenapa pertumbuhan kita tidak secepat negara lain? Padahal semuanya inflasi rendah, utang kita terjaga, politik nasional kita baik, stabil. Harga komoditas yang dulu selalu dikambing hitamkan dalam ekonomi itu sekarang sudah baik. Jadi kita tidak bisa kambing hitamkan lagi komoditas," jelas Wapres JK.
Menurutnya, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi belum tumbuh tinggi disinyalir adalah faktor eksternal yang selalu menimbulkan kekhawatiran. Meskipun tidak secara langsung memberikan dampak kepada Indonesia.
"Memang, banyak kekhawatiran ekonomi dunia. Tentu penuh dengan masalah, Timur Tengah, tambah lagi Iran yang mulai tidak puas terhadap pemerintah. Di Irak agak lebih menghangat lagi. Tapi semuanya itu ekonomi kita tidak terpengaruh karena kita mempunyai pasar yang cukup besar walaupun ekspor kita apabila ada masalah bisa terpengaruh," jelasnya.
Untuk itu, Wapres JK berencana mengkaji penyebab ekonomi belum tumbuh tinggi. Dia berjanji akan melakukan pertemuan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pihak terkait.
"Mungkin juga nanti kita akan diskusi panjang dengan BPS sebenarnya tingkat cara menghitung itu, kenapa negara lain lebih tinggi dari kita padahal indikator dalam negeri kita sangat positif terhadap perubahan perubahan ekonomi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaKoalisi menjadi faktor penentu dalam membentuk pemerintahan yang kuat dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnya