SBN jadi instrumen moneter bakal genjot pembangunan infrastruktur
Merdeka.com - Bank Indonesia berencana menggantikan seluruh Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi Surat Berharga Negara (SBN) dalam operasi moneternya. Kebijakan yang diterapkan jangka panjang ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Toni Prasetyantono menilai, langkah Bank Indonesia sangat tepat lantaran pemerintah membutuhkan banyak pendanaan demi percepat pembangunan infrastruktur.
"Positif, karena SBN itu kan bisa disalurkan menjadi pembiayaan pemerintah, misalnya ke infrastruktur, jadi lebih produktif," kata Toni kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (28/11).
Saat ini, investasi swasta belum bisa diharapkan, model pembiayaan melalui SBN bisa dijadikan alternatif pemerintah di tengah keterbatasan APBN pada 2017.
Dengan digantikannya SBI menjadi SBN memang mengurangi instrumen Bank Indonesia dalam mengendalikan gejolak nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
"Namun pada saat ini tampaknya prioritas pendanaan proyek pemerintah lebih urgent daripada operasi menyerap Rupiah," tegas Toni.
Toni menambahkan, kebijakan Bank Indonesia ini paling cepat terlihat dampaknya mulai 2018.
Direktur Jenderal Pembiayaan, Pengelolaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan juga menyambut baik arah kebijakan Bank Indonesia yang ingin mengganti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ke Surat Berharga Negara (SBN) sebagai instrumen moneter.
"Kami sambut baik BI gunakan SBN kita sebagai operasi moneter. Karena SBN yang dipegang BI masih di bawah jumlah ideal dalam melakukan operasi moneter," ucap Robert.
Menurutnya, BI bisa lebih mudah melakukan stabilisasi dengan SBN ketimbang penggunaan SBI.
"Jadi kalau ada outflow BI tidak segan-segan beli SBN karena mereka masih kurang dan butuh. Dan kalau ada instability mereka bisa lakukan intervensi di pasar SBN karena menjadi instrumen moneter," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016 mengatakan jika bank sentral berupaya mengoptimalisasi SBN sebagai instrumen moneter secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk menggantikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sebagai bentuk percepatan dalam pendalaman pasar keuangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPerbankan menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan dan penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya