Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.304/USD Dipicu Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah. Pelemahan Rupiah terjadi jelang testimoni Gubernur bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve Jerome Powell.
Rupiah sore ini ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.304 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.299 per USD.
"Dolar AS menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS setelah data tenaga kerja baru-baru ini mendorong beberapa bank di Wall Street untuk menaikkan perkiraan tentang seberapa cepat Federal Reserve akan menaikan suku bunga di tahun ini," kata analis Monex Investindo Futures, Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (11/1).
Goldman Sachs perkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun ini dan akan mulai memproses pengurangan besaran neraca paling cepat pada Juli.
Bank-bank sebelumnya memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret, Juni, September, dan saat ini mereka perkirakan ada kenaikan lagi pada Desember.
Sementara itu J.P Morgan dan Deutsche Bank juga memperkirakan segera ada pengetatan kebijakan moneter yang agresif. Para pedagang juga memperkirakan sebesar 80 persen peluang kenaikan suku bunga pada Maret, berdasarkan CMEFedWatch Tool.
Saat ini pelaku pasar akan mencari katalis dari testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell tentang pencalonan kembali dirinya untuk memimpin Dewan Gubernur The Federal Reserve di hadapan Komite Perbankan Senat pada pukul 22:00 WIB.
Dari Domestik
Dari domestik, jumlah kasus harian Covid-19 pada Senin (9/1) kemarin mencapai 454 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,27 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.136 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 244 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 6.311 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 170,54 juta orang dan vaksin dosis kedua 117 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.290 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.274 per USD hingga Rp14.311 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa ditutup menguat ke posisi Rp14.299 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.323 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya