Rupiah Bergerak Menguat Jelang Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan di perdagangan hari ini, Kamis (5/11). Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.565 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah ke Rp14.427 per USD. Kemudian, menguat tipis ke Rp14.418, dan saat ini kembali melemah ke Rp14.422 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak positif jelang pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020 oleh Badan Pusat Statistik siang nanti.
"Data ekonomi PDB kuartal III bisa menggerakkan rupiah hari ini selain sentimen eksternal pemilu AS," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (5/11).
Pertumbuhan ekonomi diprediksi analis minus 3 persen secara tahunan (yoy) tapi naik 5,34 persen secara kuartalan (qoq), artinya ada pemulihan meski masih minus secara tahunan. "Hasil ini mungkin sudah diproyeksikan pasar yaitu ada pemulihan di kuartal III karena PSBB sudah diperlonggar dan stimulus sudah jalan. Ini positif untuk rupiah," ujarnya.
Waspadai Pilpres AS
Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai pemilu AS yang bisa menggerakkan dolar AS. Kemenangan Biden sudah mulai terlihat setelah hasil perhitungan suara di Wisconsin dan Michigan lebih condong ke Biden.
Menurutnya, pagi ini indeks saham Asia positif kemungkinan karena menanggapi hasil ini karena Demokrat lebih disukai pasar dalam pemilu kali ini. Namun perhitungan masih jalan dan kemungkinan akan keluar hasil yang ketat.
Banyaknya surat suara yang dikirim melalui pos juga menambah lama perhitungan. Selain itu, hasil juga akan semakin lama karena partai pendukung Trump berencana melakukan gugatan hukum terhadap perhitungan suara bila hasilnya kemenangan tipis untuk lawan.
Dia memperkirakan hari ini rupiah bergerak melemah tipis di kisaran Rp14.520 per USD hingga Rp14.600 per USD. "Ini akan menambah ketidakpastian di pasar dan dolar AS masih bisa menguat lagi karena ketidakpastian tersebut," kata Ariston.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya