Rudiantara Soal #YangGajiKamuSiapa: Alhamdulillah Sudah Ditutup
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara memastikan bahwa kasus ucapannya soal #YangGajiKamuSiapa sudah ditutup oleh Bawaslu. Kasus tersebut, diketahui bermula ketika Rudiantara mengaitkan pilihan desain stiker sosialisasi Pemilu nomor dua dengan pilihan saat Pilpres.
"Saya mengatakan terimakasih kepada profesionalisme Bawaslu dan Alhamdulillah case-nya close," ujarnya saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (26/2).
Dia mengatakan, dari kasus ini menunjukkan bahwa media sosial saat ini begitu berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat. Sebab, masyarakat dapat dengan mudah dintervensi melalui berita-berita yang memang tidak benar adanya.
"Memang ini menunjukkan juga betapa di dunia Maya itu orang merekayasa orang mau apa, mau apa. Waktu itu saya sampaikan videonya yang utuh. Disitu saya sampaikan sembilan kali saya sampaikan ini tidak ada kaitannya dengan pilpres. Saya baru tau waktu di periksa," ungkapnya.
Dia menambahkan, dalam video utuhnya bahkan sangat jelas dirinya menyebutkan bahwa Kominfo harus menjadi pemersatu semua kubu dalam pemilihan presiden terutama di tahun politik ini. Jadi tidak mungkin, apabila ucapan tersebut dikaitkan dengan Pilpres.
"Terus juga videonya di potong setelah saya tanya itu justru saya masih menyampaikan pidato bagaimana Kominfo harus menjadi pemersatu semuanya. Tidak boleh ada partisan pokoknya pemersatu lah. Kita ini memasuki tahun pesta politik," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Rudiantara diperiksa terkait ucapannya soal 'yang gaji ibu siapa?' kepada salah satu PNS Menkominfo saat acara desain stiker sosialisasi Pemilu 2019.
Rudiantara mengaku dicecar 30 pertanyaan oleh komisioner Bawaslu. Pertanyaan dilontarkan komisioner Bawaslu itu perihal ada tidaknya unsur kampanye dalam acara tersebut.
"Ya tadi ditanya ada atribut atau tidak, ada partai atau tidak, ada identitas capres atau tidak, ya enggak ada semuanya, memang bukan acaranya untuk kampanye," kata Rudiantara usai menjalani pemeriksaan pukul 21.15 WIB, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Bahkan, dia mengaku sampai sembilan kali mengulang rekaman yang saat ini menjadi materi dilaporkannya ke Bawaslu. Dia meyakini tidak ada pernyataannya yang bermuatan kampanye atau menguntungkan salah satu pasangan capres dan cawapres.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kena Somasi, Dianggap Tebang Pilih Tangani Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu
Bawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaDiduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali
Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaPesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca Selengkapnya