RNI akan kembangkan enam sentra peternakan sapi

Merdeka.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) mengklaim akan mengembangkan enam titik sentra peternakan sapi yang menampung 220.000 ekor sapi. Pengembangan tersebut bertujuan untuk mengatasi krisis daging sapi sekaligus menjaga harga daging sapi nasional.

"Enam titik sentra wilayah kerja RNI yaitu Jati Tujuh, Subang, Banyu Uleg, Mitra Ogan, Kerinci dan Gerbang NTB Emas mengembangkan sapi 1.000 ekor lengkap dengan Rumah Potong Hewan (RPH)," ujar Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro usai penandatanganan perjanjian kerja sama penyaluran pinjaman KKP-E, di Kantor BRI Pusat, Jakarta, Kamis (7/3).

Ismet menegaskan, RPH tersebut dapat memotong 100 ekor sapi per hari dengan berat hampir mencapai 400-700 kg. "Saat ini sudah ada 6.000 ekor sapi di enam titik tersebut," jelasnya.

Menurut Ismet, pengembangan sentra peternakan sapi tersebut ditujukan untuk mengurangi krisis daging sapi nasional saat ini. Ismet mengakui, krisis tersebut sangat dipengaruhi para importir daging sapi karena kuota impor daging sapi sebanyak 80.000 ton diserahkan kepada perusahaan swasta bukan BUMN.

"Kami usulkan pemerintah menerapkan aturan setiap importir tak hanya mengimpor sapi dewasa saja, tapi juga impor pedet sapi anakan dan sapi betina produktif agar krisis sapi bisa dikurangi," katanya.