Raup laba 2017 Rp 12,67 T, Sampoerna sebar dividen Rp 107,3 per lembar saham
Merdeka.com - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) mencatatkan pendapatan bersih sepanjang 2017 sebesar Rp 99,1 triliun, atau naik 4 persen dibandingkan 2016. Perusahaan juga mencatat perolehan laba sebesar Rp 12,67 triliun, turun 1 persen dari Rp 12,76 triliun pada 2016. Perseroan juga memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 107,3 per lembar saham pada 2017.
Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, menyatakan Sampoerna sejauh ini mencatat kepemilikan pangsa pasar sebesar 33 persen dan volume penjualan tahunan sebesar 101,3 miliar batang. Pangsa pasar ini, mencakup segmen Sigaret Kretek Mesin atau SKM (22,7 persen), segmen Sigaret Kretek Tangan atau SKT (6.6 persen), dan Sigaret Putih Mesin atau SPM (3,7 persen).
"Kami mencatat kenaikan laba bersih pada 2017, meskipun terjadi penurunan volume industri rokok sebesar 2,6 persen akibat melemahnya konsumsi konsumen dan adanya pergeseran perilaku konsumen," kata dia saat pemaparan laporan tahunan 2017, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/4).
Perusahaan, kata dia, juga mempertahankan dedikasinya pada segmen SKT. Meskipun segmen ini telah lama tertekan akibat dari pergeseran preferensi perokok dewasa yang beralih dari produk SKT ke produk SKM, Sampoerna tetap menjadi 'Raja Kretek'.
"Indonesia sebagai produsen SKT terbesar di negara ini. Sampoerna memimpin pasar SKT dengan 37,5 persen pangsa pasar dari segmen tersebut," imbuhnya
Bahkan dia pun mengungkapkan, selama ini banyak beredar bahwa Sampoerna telah beralih menjadi perusahaan 'rokok putih'. Namun anggapan tersebut menurutnya tidak benar, justru Sampoerna terus berupaya untuk tetap mengedepankan SKT dengan inovasi barunya.
"Dari waktu ke waktu, beredar opini bahwa Sampoerna telah menjadi perusahaan 'rokok putih'. Hal ini sama sekali tidak benar. Pada kenyataannya, kami telah berupaya keras untuk menstabilkan segmen SKT, termasuk melakukan berbagai inovasi untuk memperkuat merek kami, seperti meluncurkan Dji Sam Soe 10 + 2, mempertahankan harga kompetitif pada produk SKT dan berinvestasi pada merek melalui aktivitas pemasaran dan penjualan," jelasnya.
"Kami juga memimpin pasar dengan lebih dari 40 pabrik SKT di Jawa, termasuk Iebih dari 60.000 karyawan langsung dan tidak langsung. Pantas untuk disampaikan bahwa tidak ada perusahaan mana pun yang mendukung SKT seperti Sampoerna," tambah Mindaugas.
Performa ini, menurutnya, tidak lepas dari implementasi strategi-strategi utama perusahaan yaitu Right Talent, Resource Management, Rounded Portfolio, SKT Strategy dan Product Innovation.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBakal dilantik Oktober, Prabowo-Gibran diklaim mampu capai target investasi Rp1.650 triliun di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit saat membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.
Baca SelengkapnyaMereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca Selengkapnya