Merdeka.com - Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, konsumen asal Amerika Serikat menjadi pembeli setia aneka kerajinan asal Pulau Dewata. Selama 2014 saja, ekspor barang kerajinan Bali ke Amerika Serikat menembus angka USD 114,23 juta atau 21,30 persen dari seluruh nilai ekspor Bali yang mencapai USD 536,3 juta.

Salah satu eksportir kerajinan asal Kabupaten Gianyar, Nengah Sudiana menuturkan, konsumen Amerika Serikat selama ini sudah menjadi langganan tetap produk kerajinan Bali. Salah satunya karena barang kerajinan Bali memiliki karakteristik unik dan bertumpu pada kreasi manusia. Kekuatan produk Bali sulit tersaingi produk yang memanfaatkan teknologi berskala ekonomi tinggi dan laku keras ke Amerika Serikat.

"Amerika Serikat pembeli aneka kerajinan Bali yang diproduksi dengan cara manual, seperti pakaian jadi, tanpa menggunakan teknologi tinggi," kata Nengah Sudiana seperti dilansir Antara, Minggu (8/3).

Dia mencontohkan perajin perhiasan perak di Desa Celuk Gianyar yang memiliki pelanggan dari Amerika Serikat secara turun temurun. Mulai dari kakek, bapak dan sekarang cucunya masih jadi pelanggan setia perhiasan perak dengan ukiran khas di Bali.

Perhiasan seperti kalung, anting, gelang yang dibuat dengan muatan lokal dianggap memiliki kharisma sendiri sehingga pelanggan-pelanggan lama tetap saja datang ke Bali membeli kemudian diakui laris manis ketika dijual di negaranya.

Amerika Serikat diakui sebagai pasar ekspor tradisional sekaligus konsumen terbesar aneka kerajinan Pulau Dewata. Menyusul Amerika Serikat, ada Jepang dan Prancis di urutan ketiga.

"Saya masih sering mengapalkan aneka barang kerajinan hasil produksi masyarakat Bali ke Jepang maupun ke Amerika Serikat," kata Nengah.

Dia juga memiliki pelanggan dan rekan bisnis dari Italia, Australia, Korea Selatan dan Singapura.