PT KS Produksi Baja Komersial Perdana dari Hasil Blast Furnace
Merdeka.com - Tepat di hari ulang tahunnya ke-49, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk lakukan produksi perdana baja gulungan canai panas (hot rolled coil /HRC) dari hasil produk pabrik peleburan baja terbarunya, Blast Furnace. HRC yang diproduksi di fasilitas Hot Strip Mill ini memiliki kualitas free good atau prime, sehingga memenuhi spesifikasi baja komersial. Lima buah slab baja berhasil di-rolling di HSM ini dengan tebal 4mm dan lebar 1200mm serta panjang 11.600 mm. Total beratnya adalah 22,9 ton untuk masing-masing HRC.
Sebelumnya, hasil produk dari Blast Furnace yang berupa hot metal atau baja cair ini dibawa ke pabrik slab baja (Slab Steel Plant) milik Perseroan untuk dilakukan pencetakan (casting) menjadi slab baja. Pabrik Slab Baja ini juga berperan untuk mengatur komposisi kimia dari suatu produk baja sehingga memenuhi kualifikasi untuk penggunaan baja tertentu yang diinginkan.
"Dengan menggunakan input-an baja cair dari Blast Furnace, kami mampu menurunkan konsumsi penggunaan listrik dan elektroda. Konsumsi listrik bisa kami turunkan hingga sekitar 30 persen," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
PT KS Produksi Baja Komersial Perdana dari Hasil Blast Furnace ©2019 Merdeka.comSilmy menambahkan, penurunan listrik ini dikarenakan pabrik slab baja menerima material sudah dalam bentuk baja cair panas, sehingga peleburan baja menjadi lebih sedikit. Energi untuk pemanasan hanya digunakan untuk mempersiapkan tungku yang sudah diisi besi sponge dan scrap (besi tua) untuk menerima baja cair panas dari blast furnace. Saat ini Perseroan sedang melakukan evaluasi untuk menguji keandalan dan efisiensi pengoperasian Blast Furnace.
"Dalam setiap penugasan, saya selalu mendorong penyelesaian masalah-masalah yang ada, terutama masalah yg menahun. Oleh karena itu Manajemen Krakatau Steel saat ini berkomitmen untuk menyelesaikan setiap proyek dan permasalahan Perseroan yang saat ini dihadapi, dan penyelesaian proyek Blast Furnace ini adalah bagian dari upaya yang dilakukan manajemen saat ini guna menyelesaikan proyek yang seharusnya sudah selesai," imbuh Silmy.
PT KS Produksi Baja Komersial Perdana dari Hasil Blast Furnace ©2019 Merdeka.comDengan telah diproduksinya baja slab dan HRC yang bersumber dari Blast Furnace akan mendorong Perseroan untuk menghasilkan produk high value added yang dimulai dari produksi di area hulu (Blast Furnace dan SSP). Hal ini berdampak pada peningkatan daya saing Perseroan. Harapannya produk baja kualitas Perseroan dapat berkompetisi dengan baik, dengan catatan iklim tata niaga baja yang sehat dapat diciptakan di pasar dalam negeri.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaLangkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik Tuban sendiri berada pada posisi geografis dengan iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional sekitar 5,4 kWh/m2/hari.
Baca SelengkapnyaMelalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaBahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnya