Proyek Kereta Cepat: Jepang Pernah Tawarkan Bunga Pinjaman 0,1%, China Minta 3,4%
Merdeka.com - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus dirundung masalah. Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa bunga pinjaman dari China Development Bank (CDB) tembus 3,4 persen. Angka ini muncul setelah pemerintah Indonesia bernegosiasi agar bunga dapat turun menjadi 2 persen dari awalnya 4 persen.
Jika mengulas lagi perencanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jepang adalah negara yang pertama kali berminat untuk menggarap proyek ini.
Keseriusan Jepang terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, ditunjukkan dengan menggelontorkan dana sebesar USD3,5 juta pada tahun 2014. Uang tersebut ditujukan sebagai modal studi kelayakan.
Berdasarkan kalkulasi Jepang, nilai investasi untuk proyek ini sebesar USD6,2 miliar dengan komposisi 75 persen biaya ditanggung Jepang dalam bentuk pinjaman dengan tenor 40 tahun dengan bunga 0,1 persen per tahunnya.
Di tengah perjalanan, China muncul dengan menawarkan diri turut serta menggarap proyek kereta cepat dengan nilai investasi USD5,5 miliar. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat itu dijabat oleh Rini Soemarno, menunjukkan kecenderungan memilih China sebagai pihak penggarap proyek.
Alasan Rini saat itu, proposal yang ditawarkan China lebih menguntungkan dibandingkan Jepang.
"Ini semua adalah investasi dari badan usaha dengan berpartner dengan China. Jadi betul-betul tidak ada beban kepada pemerintah," ujar Menteri Rini di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Di tahun 2016, China terpilih sebagai pihak yang mengerjakan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan komposisi pembiayaan, 75 persen berasal dari pinjaman melalui China Development Bank (CDB) dan sisanya merupakan setoran modal dari konsorsium dua negara yaitu Indonesia-China.
Pembagiannya, konsorsium BUMN Indonesia menyumbang 60 persen dan 40 persen berasal dari konsorsium China.
Total pinjaman Indonesia ke CDB mencapai Rp8,3 triliun. Utang itu akan dipakai untuk pembiayaan pembengkakan biaya kereta cepat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaPerlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Nusantara Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel dan Taksi Terbang Pada Juli 2024
Baca Selengkapnya