Proyek Infrastruktur Negara Sub Kawasan BIMP-EAGA Mencapai USD 21,4 Miliar
Merdeka.com - Perkembangan proyek infrastruktur negara sub kawasan ASEAN, Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) telah mencapai USD 21,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun bandar udara, pelabuhan, jalan, jembatan, kereta api dan lain-lain.
"Negara-negara BIMP-EAGA telah mengimplementasikan proyek infrastruktur sebesar USD 21,4 miliar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Konferensi Tingkat Tinggi BIMP-EAGA ke-14 , Jakarta, Kamis (28/10).
Dalam kerja sama ini, tercatat ada 88 proyek infrastruktur yang disepakati. Di antaranya 27 proyek prioritas, 10 proyek akan selesai tahun 2021.
Beberapa proyek yang selesai tersebut ada di Indonesia yakni pembangunan pelabuhan Manado, penyelesaian berbagai ruas tol, interkoneksi listrik dari Serawak ke Kalimantan Barat. Sehingga mampu mendukung peningkatan keterhubungan perdagangan, efisiensi logistik dan bisa meningkatkan daya saing.
"Sepuluh proyek akan selesai di tahun ini dan proyek-proyek ini akan mendukung peningkatan keterhubungan perdagangan, efisiensi logistik ujungnya peningkatan daya saing," kata dia.
Airlangga mengatakan saat ini BIMP-EAGA tengah melakukan peninjauan kembali kerja sama untuk mewujudkan visi bersama di tahun 2025. Dia memastikan berbagai proyek yang dijalankan telah sesuai dengan visi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat meskipun tengah berhadapan dengan pandemi Covid-19.
"Melalui mid term review beberapa hal yang patut disyukuri yakni selama ini berada dalam jalur yang benar dan BIMP EAGA tetap relevan, dinamik dan responsif terhadap target meski dalam kondisi krisis covid-19," katanya.
Presiden Joko Widodo melalui Airlangga menilai berbagai pencapaian telah dilakukan pada kerjasama BIMP-EAGA. Namun harus tetap ada perbaikan dan peningkatan terhadap berbagai terobosan.
"Beliau meminta berbagai terobosan prioritas dipertajam dan perlu dilakukan adaptasi dari dampak pandemi," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaProyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaKetua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya