Presiden Jokowi Kenang Masa Susah, Mau Pinjam Modal ke Bank Tapi Tak Punya Agunan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan kisah mudanya saat hendak merintis usaha. Presiden Jokowi mengatakan dirinya sempat ingin meminjam uang ke bank untuk dijadikan modal usaha. Namun, dia tak memiliki aset apapun untuk diagunankan.
Pada akhirnya, Presiden Jokowi harus meminjam sertifikat tanah orang tuanya sebagai agunan untuk mendapat kredit usaha.
"Saya ingat dulu waktu saya muda saya punya usaha kecil-kecilan, saya mau pinjam Rp10 juta saja, agunannya harus lebih dari itu. Padahal saya tidak punya agunan," kata Presiden Jokowi saat bertemu dengan ibu-ibu Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Alun-alun Cilegon Provinsi Banten, Jumat (6/12).
"Tanah tidak punya, sertifikat tidak punya, apa yang saya miliki tidak ada, itu saya pinjem ke sertifikatnya orang tua saya untuk pinjem di bank," sambung dia.
Maka dari itu, Presiden Jokowi mengatakan ibu-ibu Mekaar patut bersyukur dapat dipercaya menerima pinjaman modal usaha dari PNM. Dia pun meminta para nasabah Mekaar berhati-hati mengelola bantuan pinjaman modal usaha dari pemerintah.
"Ibu-ibu adalah orang-orang yang dipercaya. Hati-hati karena mendapatkan bantuan pinjaman tanpa agunan," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi Ingatkan Nasabah Mekaar Disiplin Membayar
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu mengingatkan agar para nasabah benar-benar menggunakan uang tersebut untuk mengembangkan usaha. Menurut dia, apabila usaha tersebut berhasil maka para nasabah dapat meminjam modal dengan jumlah yang lebih tinggi lagi.
"Kenapa ibu ada yang diberi (modal) Rp2 juta ada yang diberi Rp8 juta karena ibu-ibu dipercaya. Kalau diberi Rp2 juta ya tahun depan naik level lagi diberi Rp4 juta, kalau diberi Rp4 juta disiplin, diberi Rp8 juta atau Rp6 juta naik terus. Sekali lagi artinya ibu-ibu dipercaya," jelasnya.
Meski begitu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mengelola bantuan modal usaha. Sehingga, bisa tepat waktu dalam membayar pinjaman modal usaha. Dia mengingatkan jangan sampai uang pinjaman justru dimanfaatkan untuk hal konsumtif.
"Hati-hati, jangan sampai kita dipercaya kita belak belok, hati-hati. Kalau orang sudah tidak dipercaya, untuk mengembalikan kepercayaan itu sulit sekali, ya betul? Sehingga betul-betul yang pertama disiplin dalam mengangsur setuju?," ujar Presiden Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya