Pertumbuhan kredit perbankan melambat
Merdeka.com - Bank Indonesia mengakui terjadinya perlambatan kinerja kredit di sektor perbankan. Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, perlambatan kredit seiring dengan perlambatan ekonomi nasional yang tercermin dari rasio pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 6,02 persen di kuartal I/2013.
"Secara keseluruhan, stabilitas keuangan kita masih terjaga, risiko kredit masih terkendali, memang terjadi perlambatan pertumbuhan kredit," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/5)
Tahun lalu, kredit sektor perbankan pada kuartal I berhasil tumbuh 24 persen. Di kuartal I tahun ini, kredit perbankan hanya tumbuh 22,2 persen. Perlambatan kredit terjadi di berbagai sektor.
BI mencatat perlambatan terjadi di sektor kredit modal kerja menjadi 23,7 persen lebih rendah dibandingkan kuartal I tahun lalu yang mencapai 25,2 persen. Kredit investasi juga melambat menjadi 23,2 persen, dari tahun lalu sebesar 30,6 persen. Dari kredit konsumsi menjadi 18,9 persen dari tahun lalu sebesar 20,5 persen.
"Kalau dilihat dari risiko kredit perbankan, masih terkendali dengan NPL (rasio kredit bermasalah) gross 2,29 persen, tahun ini 1,97 persen," imbuh Perry.
Untuk kucuran kredit ke sektor korporasi, BI mencatat perlambatan terjadi di beberapa sektor industri. Untuk sektor industri pertambangan tahun lalu kredit berhasil tumbuh 34,4 persen, sedangkan realisasi kredit ke sektor pertambangan kuartal I tahun ini sebesar 19 persen. Kredit ke sektor pertanian tahun lalu mencapai 30,7 persen, sedangkan tiga bulan pertama tahun ini hanya 26,6 persen.
Kredit ke sektor konstruksi juga mengalami penurunan menjadi 17,6 persen dari 22 persen pada kuartal I tahun lalu. Beberapa sektor mengalami penurunan kucuran kredit secara drastis, seperti sektor jasa sosial menurun drastis dari 21,6 persen menjadi 9,6 persen. Listrik menurun dari 77,3 persen menjadi 4,6 persen.
"Sektor ini umumnya ini kan untuk pembangunan listrik skala kecil, sampai dengan 1.000 MW. itu mencerminkan pembangunan di sektor-sektor itu," jelas Perry.
Kendati demikian, perlambatan tersebut dinilai mengarah ke pertumbuhan yang lebih normal setelah dalam beberapa tahun terakhir melaju sangat kencang. "Ini justru mengarah dari yang dulu lebih cepat ini mengarah ke yang lebih normal," tutup Perry.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
pertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit awal tahun ini meningkat 338 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaJika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya