Perang dagang, China kenakan tarif impor tinggi babi hingga anggur AS
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) akan menerapkan total tarif USD 60 miliar untuk produk China. Hal itu membuat China mengambil langkah pembalasan dengan mengenakan tarif pada produk AS.
China dapat mengenakan total tarif USD 3 miliar terhadap barang-barang impor AS. Kementerian Perdagangan China menuturkan, sanksi perdagangan yang diusulkan itu untuk produk AS mulai dari babi hingga pipa baja.
Mengutip laman CNN Money, Jumat (23/3), keputusan itu terjadi hanya beberapa jam usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengarahkan penasihat perdagangan AS untuk menaikkan tarif impor China senilai USD 50 miliar. Ini menyusul penyelidikan tujuh bulan terhadap pencurian kekayaan intelektual AS.
Selain tarif, AS juga berencana memberlakukan pembatasan investasi baru. Kemudian mengambil tindakan terhadap China di World Trade Organization (WTO) atau organisasi perdagangan dunia. Departemen Keuangan AS juga akan mengambil langkah tambahan.
Kementerian Perdagangan China tidak menyebutkan langkah itu sebagai pembalasan pada langkah Trump menambah pengenaan tarif impor barang China. Keputusan China mengenakan tarif terhadap barang di AS lantaran Trump menerapkan tarif pada impor baja dan aluminium pada awal Maret.
Kementerian Perdagangan China menyatakan dapat menyetujui tarif untuk lebih dari 120 barang AS termasuk kacang hingga anggur AS. Tarif impor itu akan berkisar dari 15 persen-25 persen. China mengatakan akan melanjutkan kasusnya terhadap AS di WTO.
"Mengabaikan aturan WTO dan mengabaikan bisnis global, AS telah memutuskannya sendiri," tulis Kementerian Perdagangan China.
Trump telah berulang kali menuduh pemerintah China melakukan praktik perdagangan yang tidak adil seperti memanipulasi mata uang. Ditambah mencuri kekayaan intelektual AS. Hal ini membantu ekspor China lebih terjangkau. Presiden AS Donald Trump sering bidik surplus perdagangan China dengan AS yang mencapai USD 375 miliar.
Namun keputusan Trump menjelang akhir pekan ini secara langsung memberikan sanksi perdagangan besar terhadap China. Sebelumnya Trump memutuskan mengenakan tarif untuk baja, aluminium, dan panel surya.
China berulang kali mengatakan kalau pihaknya tidak ingin perang dagang tetapi memperingatkan kalau akan melakukan tindakan 'tegas dan perlu' jika perlu.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya
Pemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaQ&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya