Pengusaha sebut izin impor beras tak bebani kinerja

Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menambah izin impor beras untuk Perum Bulog sebanyak 1 juta ton, sehingga total izin impor maka telah mencapai 2 juta ton. Namun, kebijakan ini kerap mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Meski demikian, Investor Relation PT Buyung Poetra Tbk (HOKI) Dion Surijatamenjelaskan keran izin impor itu tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan.

"Kalau dari pelaku saya rasa ini antisipasi pemerintah karena masuk musim kemarau, paceklik, jadi supply beras diprediksi akan kurang jadi perlu impor," tutur Dion di Jakarta, Rabu (29/8).

Dion mengatakan, dampak dibukanya keran impor terbilang kecil bagi perusahaan. "Kami belinya kan dua ada beras dan gabah. Kalau dampak impor menurunkan, harga beli kami akan bagus bagi kami. Dampaknya nggak banyak. Tapi kalau supply banyak harga turun ya kita lebih senang," ujarnya.

Lebih lanjut, Direktur HOKI Sukarto Bujung menyatakan, kondisi ketidakpastian global saat ini pun tidak berpengaruh terhadap perseroan. "Karena produksi kita kan beras, saya rasa kita tetap makan nasi. Jadi saya rasa nggak terlalu pengaruh," ungkap dia.

Oleh karena itu, HOKI terus berupaya mengembangkan bisnis perseroan melalui pasar-pasar ritel seperti Alfamart dan juga Indomaret. "Kita juga masuk ke pasar modern seperti Indomaret dan mereka terus nambah. Dari sisi kinerja awal tahun kita prediksi tahun ini pendapatan penjualan naik 15 persen, demikian juga laba 15 persen, jadi belum ada perubahan," ujarnya.

"Yang penting visi kami untuk membuat masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsi beras berkualitas, maka kami berupaya untuk menyediakan pasokan beras," tutupnya.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com