Penggunaan Fasilitas BPJS Kesehatan Menurun Selama Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan, penggunaan jaminan kesehatan mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Selama satu tahun terakhir ini, masyarakat yang datang ke fasilitas kesehatan hanyalah yang benar-benar merasa sakit.
"Utilitas ini turun setelah Covid-19, biasanya angkanya naik terus," kata Gufron dalam Diskusi Publik dengan tema 'Perlindungan Konsumen Pasien BPJS Kesehatan', Jakarta, Rabu (28/4).
Menurut Ghufron, hal ini yang harusnya juga terjadi dalam klaim asuransi. Sehingga berdampak pada arus kas perusahaan yang mengalami penurunan hingga tinggal Rp18,7 triliun.
"Akibat dari utilitas yang turun, maka cash flow ini juga turun menjadi Rp18,7 triliun," kata dia.
Masa pandemi ini juga akan dimanfaatkan BPJS Kesehatan untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran agar menjadi seimbang. Dia menargetkan tahun ini lembaga jaminan kesehatan ini tidak akan mengalami defisit baik secara cash flow atau aset neto.
"Kami targetkan tahun 2021 ini tidak ada defisit baik secara cash flow atau aset neto. Kalau di posisi Januari ini aset neto masih defisit," kata dia.
Relaksasi Iuran
Selain itu, BPJS Kesehatan membuat program relaksasi bagi para penunggak iuran. Salah satu masalah yang sering terjadi yakni adanya peserta yang hanya menggunakan BPJS Kesehatan ketika membutuhkan. Namun, bila sudah sembuh maka, iurannya pun tak lagi dibayarkan. "Nah yang enggak bayar ini kita catat sebagai utang," kata dia.
Bila pengguna tersebut akan menggunakan, maka peserta wajib melunasi utang yang bertumpuk tersebut. Meski begitu, BPJS Kesehatan memberikan keringanan bagi mereka yang menunggak maksimal 3 tahun.
Peserta wajib membayar iuran selama 6 bulan lebih dulu untuk bisa menggunakan BPJS Kesehatan. Sedangkan sisa utangnya wajib dicicil setelahnya.
"Kami buat relaksasi, maksimal 3 tahun. Jadi bayar dulu 6 bulan setelah bisa digunakan kembali lalu sisa utangnya itu dicicil," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asuransi kesehatan dianggap penting untuk menjamin masa depan finansial
Baca SelengkapnyaHingga 2023 BPJS Kesehatan membayar klaim ke fasilitas kesehatan sebesar 158,8 triliun.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai 10 jenis asuransi yang penting untuk dipahami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaGanjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaLangkah lainnya adalah melaksanakan Universal Helath Coverage (UHC) per Maret 2024 sebesar 97,56 persen dan pembiayaan operasional pendidikan tahun 2024 Rp718 M
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca Selengkapnya