Pemerintah tetapkan pagu indikatif 2014 Rp 561,2 triliun
Merdeka.com - Pemerintah telah menetapkan pagu indikatif dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 sekitar Rp 561,2 triliun. Anggaran ini naik Rp 20 triliun dari tahun ini yang sebesar Rp 541,2 triliun.
"Ini yang dibahas dalam pembahasan saya dan menteri keuangan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana yang ditemui usai Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional di kantor Bappenas, Jakarta, Senin (8/4).
Armida menjelaskan kenaikan pagu indikatif tersebut sudah mencakup kenaikan anggaran untuk pendidikan. "Tahun ini anggaran untuk pendidikan Rp 9,6 triliun, untuk 2014 akan naik menjadi Rp 9,9 triliun," tegas dia.
Dia menambahkan, ketersediaan dana (resource envelope) tersebut, telah menghitung berapa dukungan pada pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi dan subsidi BBM. Kebutuhan dana ini di luar penyelenggaraan pemilu dan persiapan Rencana Pembangunan Jangka Sedang (RPJS).
"Dari resources envelope (RE) itu sudah memperhitungkan berapa target pertumbuhan ekonomi, inflasi, subsidi BBM dan semua. Nah ini RE nya Rp 561 triliun," jelasnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca Selengkapnya