Pemerintah Koreksi Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi Hanya 3,7 Persen
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 bakal berada di kisaran 3,7 - 4,5 persen. Proyeksi ini lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya yakni 4,3 -5,3 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita itu berada di antara 3,7 sampai dengan 4,5 persen. Nah itu tergantung dari pada kondisi penanganan daripada Covid-19," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (4/7).
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut tentu saja bisa terjadi dengan beberapa skenario dan daya ungkit. Pertama pemerintah sendiri masih optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 bisa sebesar 7 persen.
"Itu masih bisa dicapai di Q2 karena memang PPKM darurat itu baru diberlakukan di akhir minggu di bulan Juni kemarin," jelas dia.
Sementara di kuartal III-2021 sendiri pemerintah melakukan revisi ke bawah pertumbuhan. Revisi dilakukan mengingat adanya pelaksanaan PPKM Darurat dan Mikro untuk di Jawa, luar Jawa dan Bali.
Namun pemerintah masih cukup optimis kuartal III-2021 karena ekspor masih menjadi andalan Indonesia. Berdasarkan catatan sampai dengan kemarin ekspor masih relatif stabil. Sementara pada Mei 2021 kemarin ekspor juga tercatat masih surplus USD10,06 miliar.
Harga Komoditas
Kemudian untuk harga-harga komoditas baik CPO, batu-bara, nikel dan aluminium juga diharapkan bisa pertahankan terus ekspornya. Kemudian belanja pemerintah juga diharapkan bisa terus dijaga konsistensinya.
"Oleh karena itu pemerintah diperkirakan di kuartal ketiga itu terjadi kontraksi tapi relatif masih positif mungkin angkanya antara 3,7 sampai 4 persen dan di akhir Kuartal keempat diharapkan penanganan Covid-19 bisa ditangani di awal," jelasnya.
"Dengan skenario tersebut maka pertumbuhan ekonomi kita itu berada di antara 3,7 sampai dengan 4,5 persen," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya