Pemerintah Klaim Jalur Sutra Modern Tak Akan Bikin Indonesia Terlilit Utang
Merdeka.com - Banyak Pihak yang merasa khawatir program Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (BRI) atau jalur sutera modern mampu membuat Indonesia akan bernasib sama dengan negara-negara lain yang telah melakukan kerja sama dengan China dan akhirnya terlilit utang dengan negara besar ini.
Hal ini pun sudah dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia tidak akan terjebak dalam jeratan utang program jalur sutra yang saat ini tengah dijalankan oleh Indonesia dan China.
Namun karena semakin maraknya pemberitaan yang mengatakan Indonesia akan dijual oleh Kemenko Maritim, hal ini akhirnya membuat Deputi III Bidang koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin angkat bicara perihal ini.
"Kerja sama ini kita jaga untuk saling menguntungkan. Sangat kita jaga bahwa, jangan sampe Indonesia dirugikan atas kerja sama ini," ujarnya di Jakarta, Senin (29/4).
Dia berharap agar kalimat ini dipahami dengan sangat baik agar ke depannya tidak ada lagi perkataan bahwa Indonesia akan dijual. Saat ini Kemenko Maritim sedang berusaha merancang kerja sama bilateral yang beberapa hal juga menjadi multilateral agar program-program yang dirancang bisa mendapatkan pendanaan secara memadai oleh China.
"Sudah menjadi rahasia global, jika saat ini China adalah negara yang sedang kuat-kuatnya perekonomiannya sehingga dengan kemampuan itu mereka menjalin kerja sama dengan banyak negara, salah satunya Indonesia," tambahnya.
Menurutnya, jika Indonesia tidak akan terlilit utang jika suatu saat proyek bersama dijalankan gagal, karena semua progam kerja sama itu antara pelaku usaha swasta. "Jika ada dana dari pemerintah China masuk bisa saja, namun tidak disalurkan ke pemerintah Indonesia. Sehingga jika proyeknya gagal itu tidak akan menjadi utang pemerintah," tuturnya.
Ridwan pun menambahkan, kerja sama ini akan menguntungkan Tiongkok namun Indonesia juga akan mendapatkan untung yang lebih banyak dari program kerjasama ini. Dia menegaskan kembali kerja sama ini dilakukan dalam upaya menarik investor karena foreign direct investment Indonesia masih belum cukup banyak.
"Misalnya, kemarin penandatanganan MoU pengembangan pelabuhan dan kawasan industri Kualatanjung, itu sejak dua tahun lalu atau bahkan sejak sebelumnya. Ini belum ada investor yang mau mengembangkan lebih lanjut akan ini. Padahal kita udah ke negara A perusahaan B tapi tetap aja tidak ada yang mau, jadi ketika Tiongkok mau masuk. Terus apa salahnya? Kalau ini dikatakan menjual jadi kita sudah menjual Indonesia ke Amerika pada tahun 70 karena mereka berinvestasi di Freeport," jelasnya.
Diketahui, ada enam proyek yang disepakati dalam program kerjasama ini, yakni Kawasan Industri Kuala Tanjung (Sumatra Utara), Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Industri Kualanamu (Sumatra Utara), proyek energi bersih Sungai Kayan (Kalimantan Utara), Kura-kura Island Tech Park (Bali) dan program peremajaan perkebunan kelapa sawit.
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Purandihi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaPakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara
Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaBawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca Selengkapnya