Pemerintah Jangan Mau Didikte China, Jadikan APBN Sebagai Penjamin Utang Kereta Cepat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa China meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi penjamin pinjaman atau utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Namun Luhut tidak bisa menyepakati usulan China tersebut.
"Memang masih ada masalah psikologis ya, jadi mereka (China) maunya (penjaminnya) dari APBN," kata Luhut dikutip Rabu, (12/4).
Atas permintaan tersebut, Luhut merekomendasikan agar penjaminan dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). “Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018," kata Luhut.
Hal tersebut pun diamini Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira. Dia meminta pemerintah untuk tidak mau didikte oleh China sebagai mitra kerja sama dalam proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung.
“Pemerintah jangan mau didikte. Masalah cost overrun (pembengkakan biaya) dan penanggungan utang ini seharusnya ditanggung kreditur atau pihak kontraktor China,” kata Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (13/4).
Bhima menjelaskan, pembengkakan yang terjadi pada proyek tersebut bukan kesalahan Pemerintahan Indonesia atau dampak pandemi Covid-19. Sebaliknya, hal ini terjadi karena kesalahan dalam perencanaan yang dilakukan kontraktor.
“Ini karena kesalahan dari perencanaan, keterlibatan kontraktor dan beban biaya material impor yang membengkak,” kata dia.
Namun kesalahan tersebut dibebankan kepada Pemerintah RI sehingga kini meminta APBN menjamin penambahan utang untuk penyelesaian proyek.
"Jadi ini seolah-olah masalah yang ditanggung Pemerintah Indonesia padahal menjadi tanggung jawab kreditur dan kontraktor asing," tutur Bhima.
Sebagaimana diketahui, pinjaman dana pemerintah Indonesia untuk proyek Kereta cepat Jakarta - Bandung mengalami pembengkakan atau cost overrun. Pemerintah Indonesia melakukan negosiasi kepada China hingga kedua pihak sepakat menambah cost overrun sebesar USD1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.
Sehingga, anggaran pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung yang awalnya direncanakan sekitar Rp113 triliun, naik menjadi Rp131 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Menteri ATR/ Wakil Kepala BPN itu menyebut tanggapan Menko Marves itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter terus mengupayakan peningkatan layanan untuk 900-950 ribu lebih penumpang KRL Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca Selengkapnya