Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah diminta konsisten, hasil tambang diolah di dalam negeri

Pemerintah diminta konsisten, hasil tambang diolah di dalam negeri Newmont. ©2014 merdeka.com/idris rusadi putra

Merdeka.com - Pemerintah diminta konsisten menjalankan kebijakan hilirisasi produksi tambang mineral demi membangun basis pertumbuhan perekonomian lebih kuat. Pembangunan pabrik pengolahan atau smelter harus terus digencarkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara meyakini, pembangunan smelter bakal membuat Indonesia tidak lagi bergantung dengan fluktuasi harga komoditas mentah. Tidak seperti saat ini, ekspor komoditas unggulan yang kebanyakan bahan mentah, turun lantaran anjloknya harga di pasar dunia.

"Bukti nyata di depan mata bahwa ekspor komoditas mentah ke luar negeri sudah tidak tepat. Larangan ekspor mineral mentah merupakan keputusan tepat," kata Marwan di Jakarta, Kamis (6/8).

Marwan meminta pemerintah konsisten menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang mineral dan batubara terkait kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Sebab, kebijakan hilirisasi bakal meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan Indonesia.

Dari hasil kajian IRESS atas manfaat ekonomi kebijakan hilirisasi yang ditimbulkan dari kebijakan larangan ekspor biji mineral terhadap kemakmuran rakyat tahun lalu, dalam rentang waktu 2017-2023, kebijakan ini bakal meningkatkan nilai tambah sekitar USD 268 miliar. Berasal dari nilai tambah tahunan komoditas bauksit sekitar USD 18 miliar, tembaga USD 13,2 miliar dan nikel USD 9 miliar.

Dia juga meyakini, pembangunan smelter bakal membantu pembangunan ekonomi kawasan timur Indonesia. "Pembangunan smelter sedikitnya telah menjadi angin segar untuk pemerataan pembangunan," jelasnya.

Pihaknya menyayangkan pemerintah masih memberikan kelonggaran penerapan regulasi ini. BUktinya, belum semua perusahaan tambang membuktikan janjinya membangun smelter.

"Kita ingin perkembangan terakhir mengingatkan pemerintah tidak mundur, sangat disayangkan ada sedikit kemunduran dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri ESDM 1 2014 itu relaksasi tidak sesuai Undang-Undang Minerba," tegasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi
Pemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi

Sudah ada beberapa Pemda menyampaikan niat untuk memberikan insentif. Tetapi pihaknya masih menunggu aturannya terbit secara resmi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,

Baca Selengkapnya