Merdeka.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut bahwa Perum Bulog ikut menjadi penyebab kelangkaan komoditas beras dalam beberapa bulan terakhir. Selain langka, harga beras di pasaran juga melambung tinggi.
"Kondisi beras saat ini masih stabil tinggi, karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu. Faktanya Bulog tidak bisa menyelesaikan persoalan beras dengan baik, penyerapan nya tidak maksimal sehingga harganya relatif tinggi," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan kepada awak media di Jakarta, Sabtu (4/2).
Reynaldi menyampaikan, akibat Perum Bulog tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu memicu kelangkaan beras yang juga mempengaruhi harga di pasaran. Ditambah lagi, beras impor yang didatangkan pemerintah membutuhkan waktu untuk didistribusikan hingga ke pedagang. Sehingga, kedatangan beras impor belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ini jadi masalah sekarang, sehingga akan mempengaruhi harga di pasaran. Walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri," ujar Reynaldi.
Atas kondisi tersebut, Ikappi meminta Perum Bulog sebagai BUMN yang ditugasi untuk menyelesaikan persoalan beras serius dalam menyikapi persoalan kelangkaan dan kenaikan harga. Sehingga, harga beras di pasaran dapat kembali segera normal.
"Kami berharap Bulog dapat melaksanakan tugasnya untuk melakukan penyerapan terhadap beras petani di panen raya bulan depan. Walaupun begitu kami tetap mengapresiasi langkah Bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga, sehingga harga tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar," ucap Reynaldi.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut kalau pemenuhan stok beras pemerintah tak akan sampai target 1,2 juta ton hingga akhir 2022. Sebab, hingga November ini, stok beras yang dimiliki oleh pemerintah hanya sekitar 600.000 ton.
"Untuk tanggal sekarang ini, November ini stok kita seperti yang disampaikan ketua Badan Pangan Nasional yaitu 600-an ribu ton, tentunya ini juga menjadi satu kerawanan dari pada stok yang ada di Bulog," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (16/11).
Penyebabnya adalah karena harga beras di dalam negeri terus mengalami kenaikan. Dengan adanya regulasi yang membatasi, Bulog tidak mendapat kesempatan untuk menyerap hasil petani.
"Yang pertama tadi seperti dijelaskan, dulu ada fleksibilitas harga dengan kita tetap bisa menyerap (hasil) petani, tapi begitu fleksibilitas harga di harga Rp8.800 (per kilogram) kita diuji dengan harga Rp 8.900 (per kilogram) jadi tetap tak bisa beli dan itu akan meningkatkan inflasi," terangnya
Adanya aturan yang membatasi pembelian beras itu membuat Bulog tak bisa berbuat banyak. Sehingga, Bulog menginisiasi untuk menyerap hasil petani sesuai dengan harga pasar. Namun, permasalahan lainnya ditemukan oleh Budi Waseso. Yakni, menyempitnya produksi beras dari petani, ditambah adanya penyerapan dari sebelum-sebelumnya oleh pihak diluar Bulog.
"Begitu kita ikuti (harga) pasar kita tak bisa membeli dengan harga pasar karena barangnya juga terbatas," kata dia.
Baca juga:
Budi Waseso: Harga Jual Beras Impor Premium Tak Sampai Rp10.000 per Kg
Bulog Gelontorkan 30.000 Ton Beras untuk Stabilkan Harga
Sidak ke Pasar Induk Beras Cipinang, Budi Waseso Temukan Beras Bulog di Oplos
Harga Beras Mahal, Mendag Minta Bulog Segera Keluarkan Stok Tanpa Perantara
Harga Beras Naik, Dirut Bulog: Ada Oknum Kuasai dan Jual saat Harga Mahal
Advertisement
Berkumpul di Bali, Negara ASEAN Bakal Bahas Dampak Tutupnya Bank AS dan Eropa
Sekitar 2 Jam yang laluHadapi Ketidakpastian Global, Direksi dan Komisaris Diminta Hafal Omnibus Law BUMN
Sekitar 2 Jam yang laluAntisipasi Dampak Gejolak Ekonomi Global, RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Sekitar 4 Jam yang laluWaskita Precast Target Dapat Kontrak Baru Rp3,8 Miliar Tahun Ini
Sekitar 4 Jam yang laluSurat Penugasan Impor 2 Juta Ton Beras Bocor, Ini Isinya
Sekitar 5 Jam yang laluBI: Timor Leste Bakal Resmi Bergabung dengan ASEAN Tahun Ini
Sekitar 6 Jam yang laluDireksi BUMN Dilarang Dapat Gaji Dobel, Ahok: Sudah Dilakukan Pertamina Sejak 2020
Sekitar 6 Jam yang laluMenpan Azwar Soal THR PNS: Minimal H-5 Sudah Cair
Sekitar 6 Jam yang laluDireksi BUMN Boleh Rangkap Jabatan, Tapi Tak Dapat Gaji Dobel
Sekitar 6 Jam yang laluErick Thohir Dorong BUMN Buka Pasar di India dan Afrika
Sekitar 6 Jam yang laluKunjungi 6 Negara Afrika, Erick Thohir Ingin Barter Investasi dengan Daging
Sekitar 7 Jam yang laluAnggota Komisi XI DPR Tak Yakin Transaksi Janggal Kemenkeu Capai Rp349 T
Sekitar 8 Jam yang laluSri Mulyani Akui Naik Alphard di Apron Bandara Soetta: Itu Protokol
Sekitar 8 Jam yang laluPertamina International Shipping Koordinasi Tangani Insiden Kapal BBM Terbakar
Sekitar 8 Jam yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 8 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 11 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 11 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 13 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluBRI Liga 1: 4 Fakta Seusai Bali United Taklukkan Arema FC
Sekitar 2 Jam yang laluHasil BRI Liga 1: Dengan 10 Pemain, Bali United Pecundangi Arema FC
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami