Pasar Modal RI Diyakini Tetap Positif Meski Ada Pilpres
Merdeka.com - PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz) mengaku terus optimisme menghadapi tahun persaingan bisnis di tahun politik. Hal itu juga seiring dengan optimisme perusahaan pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joos Louwerier mengatakan Allianz meyakini dapat mencetak peluang kinerja yang lebih baik cukup terbuka, meski tetap harus mempertimbangkan isu global dan pemilihan umum Presiden lima tahunan di Indonesia.
"Terlepas dari kondisi pasar, kami mengandalkan pengalaman dan kemampuan Allianz untuk selalu mengoptimalkan hasil investasi dan membantu nasabah mewujudkan rencana yang telah dibuat untuk masa depan, serta menyediakan jenis fund yang dibutuhkan nasabah," kata dia di kantornya, Selasa (5/3).
Selain itu, dia juga beharap perhelatan politik lima tahunan tersebut dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja instrument pasar modal. Menurutnya, setiap tahun politik dapat menjadi momentum terciptanya peluang-peluang baru.
Dia mengungkapkan, secara historis, dalam 3 pemilu terakhir yaitu pada 2004, 2009, serta 2014, pasar modal ditutup positif meskipun pada beberapa tahun tersebut kondisi makro ekonomi kurang kondusif.
"Pilihan investasi sesuai profil risiko dan alokasi aset yang tepat akan dapat membantu untuk memaksimalkan imbal hasil yang dapat dihasilkan oleh instrument investasi yang dipilih," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti memandang ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah beberapa isu yang masih harus menjadi perhatian seperti isu global. Sementara itu, isu dari ekonomi lokal yaitu terkait defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD).
"Isu seperti perang dagang Amerika dengan Tiongkok, kenaikan suku bunga Amerika, pelemahan ekonomi China dan dari dalam negeri stabilitas rupiah dan defisit neraca berjalan masih harus diantisipasi," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya