Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasar dibayangi sentimen negatif kebijakan The Fed

Pasar dibayangi sentimen negatif kebijakan The Fed Ilustrasi IHSG. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Perdagangan bursa saham di awal pekan ini, laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian The Fed dan minimnya sentimen positif. "IHSG masih cenderung bergerak negatif dengan minimnya sentimen positif dan dibayangi ketidakpastian The Fed," ujar Equity Analyst Ascend, Agus Susanto, Jakarta, Senin (15/9).

Sejak tiga hari perdagangan kemarin, tercatat investor asing telah membukukan penjualan hingga Rp 2 triliun lebih. Kejadian ini mengindikasikan investor asing sepertinya mulai menarik dananya di pasar saham. "Namun, peluang rebound masih terjadi mengingat sejak pekan kemarin, beberapa saham telah terkoreksi cukup signifikan," jelas dia.

Sementara itu, dari pasar global, Wall Street ditutup melemah, menjelang pertemuan pengambil kebijakan the Fed pada Rabu mendatang.

The Fed akan mengumumkan detail kebijakan pemberian stimulusnya dan kemungkinan menaikkan suku bunga. Hal ini membuat spekulasi di pasar, meskipun beberapa data positif dirilis seperti kenaikan penjualan ritel dan kenaikan indeks sentimen konsumer.

Tercatat saat penutupan, indeks Dow Jones negatif 0,36 persen pada level 16.987,00 poin. Bursa Nasdaq melemah 0,53 persen pada level 4.567,60 poin. Dan indeks S&P 500 turun 0,60 persen pada level 1.985,54 poin. Selain itu, Emas bergerak terkoreksi 0,19 persen pada level USD 1.228,90 per ounce.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN

Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya