Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Negara Asia Diramal Dominasi Ekonomi Dunia, Termasuk Indonesia

Negara Asia Diramal Dominasi Ekonomi Dunia, Termasuk Indonesia pertumbuhan ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) masih memiliki kekuatan besar dalam pengaruhnya terhadap ekonomi dunia saat ini. Namun, tampaknya posisi benua biru tersebut akan digeser kekuatan ekonomi dari China dan negara Asia lainnya.

Mengutip laporan statista.com, yang merangkum data dari International Monetary Fund (IMF), 4 negara Asia akan mulai mendominasi lima peringkat teratas kekuatan ekonomi global, termasuk di dalamnya Indonesia. Data ini mengacu pada prediksi besaran Gross Domestic Product (GDP) tiap-tiap negara.

Diketahui, sebelumnya Amerika Serikat memimpin daftar tersebut sejak 1992 hingga 2008. Namun, di 2024, posisi teratas diprediksi akan digantikan China, sementara AS turun satu level ke posisi dua.

Pada infografis yang tercantum dengan judul 'Continental Shift: the World's Biggest Economies Over Time', terdapat sekitar 11 nama negara dari empat benua. Di antaranya benua Amerika ada Amerika Serikat dan Brazil.

Benua Asia diwakili Jepang, China, India, dan Indonesia. Serta benua Eropa mencakup Jerman, Italia, Perancis, Inggris Raya. Selain itu juga memuat Rusia.

Terlihat perpindahan yang cukup berarti antara tahun 1992 ke 2008. China yang tadi nya di posisi kelima, naik ke posisi kedua di tahun 2008. Sementara India juga dari posisi kedelapan naik menempati posisi empat.

Sementara Jerman dan Italia terlihat turun cukup drastis. Jerman dari posisi ketiga turun ke posisi enam, sementara Italia turun empat tingkat jadi posisi 10.

"Pertumbuhan ekonomi China dan India telah curam sejak tahun 1990-an, sementara Indonesia bahkan baru-baru ini masuk dalam 10 besar ekonomi terbesar di dunia dan diperkirakan akan mencapai peringkat 5 pada tahun 2024. Jepang, ekonomi yang mapan, diperkirakan akan bertahan. menjadi peringkat 4 pada tahun 2024, sedangkan Rusia akan naik ke peringkat 6," tulis laporan tersebut.

Pada prediksi tahun 2024 mendatang ekonomi dunia akan dipimpin China, diikuti Amerika Serikat, India, Jepang, dan Indonesia di peringkat kelima dunia.

Negara Asia Sedang Berkembang

Laporan itu menyebut negara di Asia yang sedang berkembang jadi salah satu alasan pergeseran benua mengacu pada GDP.

"Indonesia, bersama dengan Filipina dan Malaysia, diperkirakan akan meningkatkan angkatan kerja mereka secara signifikan di tahun-tahun mendatang, berkontribusi pada peningkatan pendapatan rata-rata, menurut Forum Ekonomi Dunia," tulis laporan tersebut.

Bukan tanpa masalah, pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga menyertakan berbagai masalah yang mengikuti.

Misalnya, menurut laporan itu, adanya kesenjangan yang tumbuh dengan cepat antara pendapatan pedesaan dan perkotaan, degradasi lingkungan dan tantangan baru bagi tata kelola dan institusi, menurut Food Agriculture Organization (FAO).

Sementara itu mengacu data IMF per Maret 2021 yang dikutip dari knoema.com, saat ini Indonesia berada pada posisi ketujuh dunia dengan besaran GDP.

Pada 2021, menurut data tersebut, indonesia tercatat memiliki USD 3.609,7 miliar. Kemudian diprediksi pada 2022 mencatatkan USD 3.868,4 miliar, pada 2023 sebesar USD 4.143,5 miliar, serta pada 2024 sebesar USD 4.436,7 miliar. Lalu, dengan demikian, besaran pertumbuhan ekonomi pada 2022 hingga 2024 berkisar antara 5,3-5,1 persen.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya