Meski ada kekhawatiran perang dagang, ekspor RI ke China dan AS tak terganggu
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China tidak memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. Buktinya, ekspor Indonesia ke kedua negara tersebut mampu tetap tumbuh.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang Januari-Mei 2018, ekspor komoditas nonmigas Indonesia ke China sebesar USD 10,25 miliar atau meningkat 15,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor ke AS yang tercatat sebesar USD 7,43 miliar pada periode yang sama atau tumbuh 10,91 persen.
"Meski ada perang dagang, ekspor kita ke Tiongkok (China) dan AS tetap tumbuh," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (25/6).
Dia menjelaskan, komoditas utama Indonesia yang diekspor ke China antara lain, batubara, lignit dan besi baja. "Terutama ke China cukup menggembirakan," lanjut dia.
Selain kedua negara tersebut, Jepang juga masih masuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor komoditas Indonesia. Sepanjang Januari-Mei 2018, ekspor Indonesia ke Negeri Sakura tersebut sebesar USD 6,87 miliar atau naik 10,09 persen.
"Itu terlihat jika kita masih fokus pada tiga negara tersebut. Ini bukti jika diversifikasi pasar ekspor perlu dilakukan," tandas dia.
Sementara secara kawasan, pada periode Januari-Mei 2018, ekspor ke kawasan ASEAN sebesar USD 14,7 miliar, naik 21,6 persen. Sedangkan ekspor ke Uni Eropa pada periode yang sama sebesar USD 7,41 miliar atau naik 10,89 persen.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnya