Mentan Pastikan Indonesia Siap Hadapi Musim Kemarau Panjang, Inilah Alasannya
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku tidak khawatir menghadapi musim kemarau dan kekeringan di Indonesia pada tahun ini. Pembangunan embung selama 4 tahun terakhir dinilai mampu menjaga kinerja sektor pertanian.
"Persoalan kemarau setiap tahun. Dan kementerian pertanian kita sudah persiapkan 4 tahun sebelumnya jadi kita tidak khawatir untuk itu," kata Menteri Amran di Area Kargo Logistik Angkasa Pura II, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (7/8)
"Kenapa, persiapan untuk memitigasi musim kemarau tidak bisa diselesaikan dengan instan. Kita sudah persiapkan 4 tahun sebelumnya menyiapkan embung dengan menteri desa. Kita memperbaiki irigasi dan bendungan sudah dibangun, sumur dangkal dan sumur dalam, dan insyaallah tidak ada masalah," imbuhnya.
Menteri Amran juga menjelaskan, kendati nantinya ada kekeringan di beberapa daerah menurutnya tidak akan signifikan dan mengganggu ketahanan pangan.
"Memang ada kekeringan tapi itu tidak signifikan tidak akan mengganggu produksi (dan) kecupan ketahanan pangan kita. Seluruh Indonesia aku jamin, bahkan berasnya sekarang di Bulog sudah mulai sewa gudang jadi untuk beras. Yang lainnya insyaallah aman (jelang musim kemarau)," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSamukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah dalam membantu petani.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaSemua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya