Mentan Amran banggakan tak impor beras di 2016-2017, tapi tak komentar untuk 2018
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim salah satu capaian membanggakan yang dilakukan pemerintah adalah tidak adanya impor beras medium selama periode 2016-2017.
"Kami ingin sampaikan beberapa capaian-capaian, capaian itu per hari ini adalah kita 2016-2017 tidak ada impor beras medium," katanya saat memberikan pengarahan dalam rapat kerja nasional Kementan di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (15/1).
Amran menjelaskan, kondisi tersebut juga terjadi pada komoditas bawang dan jagung yang kini sudah tidak lagi diimpor. Dia mengklaim Indonesia tadinya mengimpor 3,6 juta ton jagung senilai Rp 12 triliun.
Namun, dia mengatakan kini Indonesia bahkan akan mulai mengimpor jagung.
"Ini sejarah baru bagi Republik Indonesia. Ada beberapa negara yang tanya apa yang dilakukan Indonesia sehingga impor jagung dapat dihentikan dengan cepat. Saya bilang, yang dilakukan hanya kerja, kerja, kerja," katanya.
Begitu pula dengan bawang merah yang diklaimnya sudah tidak lagi diimpor. Dia mengklaim Indonesia bahkan telah mampu mengekspor bawang merah kepada enam negara. "Bawang merah 2014 impor, hari ini kita ekspor ke enam negara," ujarnya.
Ada pun untuk capaian 2018, Amran tidak banyak berkomentar. Terlebih awal tahun ini sudah ada kebijakan impor beras khusus sebanyak 500.000 ton dari Thailand dan Vietnam.
Dia mengaku akan melakukan yang terbaik meski penyelesaian masalah pangan harus dilakukan satu per satu per komoditas.
"Kita doakan yang terbaik. Yang jelas, produksi jagung, bawang, kita dulu impor sekarang (kita) pengekspor. Beras alhamdulillah dua tahun terakhir tidak impor," katanya.
Rapat kerja nasional Kementerian Pertanian dihadiri sekitar 1.700 peserta yang terdiri atas pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kementan, perwakilan sejumlah kementerian/lembaga terkait hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, danrem, serta dandim.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaKepastian tersebut diungkapkan Mentan seusai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya