Menperin: Industri Keramik Harus Mampu Penuhi Kebutuhan Pembangunan IKN Nusantara
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mendorong penyerapan produk keramik dalam negeri, termasuk melalui belanja berbasis anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Harapannya, produk-produk keramik nasional mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Salah satu yang menjadi fokus Kemenperin adalah agar produk-produk nasional kita cepat mendapatkan sertifikasi," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari Antara, Kamis (28/2)..Untuk itu, lanjut Menperin, beberapa regulasi berkaitan dengan kewajiban untuk menggunakan produk dalam negeri sudah dituangkan, termasuk regulasi penjumlahan nilai bobot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40 persen.
Menperin menyampaikan hal itu saat membuka Pameran Keramika Indonesia dan Megabuild Indonesia 2023 di Jakarta.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan industri manufaktur? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi. Hal ini juga mencerminkan kepercayaan pasar dan konsumen terhadap produk-produk manufaktur dalam negeri yang semakin meningkat.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Bagaimana pabrik semen di Kaltim diproyeksikan untuk meningkatkan ekonomi daerah? Kolaborasi ini, kata dia, tidak hanya membawa manfaat ekonomi. Tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta membuka peluang bagi pengembangan komoditas lain di sekitar pabrik.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Mengapa bisnis anyaman bambu Pasri semakin berkembang? “Berkat ikut komunitas UMKM, pemasaran bisa luas jangkauannya karena mereka sudah punya MoU (perjanjian kerja sama) dengan toko-toko di beberapa daerah,“ jelas Susi.
-
Bagaimana data PMI menunjukkan pertumbuhan manufaktur? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Menperin menyampaikan, industri keramik nasional memiliki prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan pasar domestik yang terus meningkat melalui banyaknya proyek infrastruktur pemerintah.
Peluang pengembangan industri keramik Tanah Air salah satunya didukung oleh proyek pemerintah yang potensial, yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berlangsung saat ini.
"Ini menjadi potensi yang besar bagi industri dalam negeri, termasuk bagi industri keramik dan pendukungnya. Tentunya kita tidak mau pembangunan IKN diisi oleh produk-produk yang bukan berbasis dalam negeri. Sehingga, saya harap roadmap industri keramik nasional mampu mengisi kebutuhan-kebutuhan pembangunan IKN," ujarnya.
Dalam roadmap industri keramik yang disampaikan Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik 551 juta meter persegi ditingkatkan menjadi 625 juta meter persegi, kemudian ditingkatkan lagi menjadi 810 juta meter persegi untuk memenuhi target angka perkapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara yang sebesar tiga meter persegi.
Apabila target tersebut terpenuhi, akan menjadikan Indonesia sebagai produsen keempat terbesar keramik di dunia dan terbaik di Asia.
"Kemenperin akan terus mendampingi dan mendukung target tersebut. Terlebih industri keramik ditargetkan untuk mencapai utilisasi di atas 82 persen hingga 2024. Saat ini utilisasinya mencapai 78 persen," sebut Menperin.
Salah satu produk keramik dalam negeri, Sun Step Power Ceramics mengikuti acara pameran keramik terbesar se-ASEAN di Indonesia yang akan berlangsung 23 Februari 2023 tersebut.
"Pameran ini menjadi salah satu ajang bagi Sun Power Ceramics untuk melakukan launching beberapa produk unggulan koleksi terbarunya antara lain Sun Step Stop; produk R12 soft touch, Mixture yang merupakan produk kombinasi dari permukaan matt, glossy polished, serta mozaics dalam satu design yang sama, serta koleksi Infinity yang dapat menciptakan pola berulang meskipun dengan pemasangan acak," ujar Vidya Damayanti selaku Manager Marketing PT Sun Power Ceramics.
"Kami mengusung tema The Power of Arts untuk menyampaikan ke pengunjung bahwa tidak ada batasan media untuk sebuah karya seni yang dipamerkan, salah satunya adalah berkreasi dan melakukan eksplorasi seni dengan menggunakan media tiles," paparnya.
Sun Power menampilkan seluruh koleksi motifnya termasuk koleksi motif Wood, Stone, Dekoratif dan Marble. Juga tersedia berbagai ukuran dari 30×60, 60×60 dan 120x60cm, serta berbagai kategori jenis finishing produk dari permukaan Matt, Glossy, Structure dan Granilia.
Sun Power Ceramics juga me-launching varian empat produk baru di dalam KERAMIKA 2023 ini yakni varian produk Sun Step Stop, Mixture, Wall Tile Set dan Infinity.
Kelebihan produk Sun Power adalah, Sun Power sudah memiliki setifikat, SNI ISO 13006, Green Label, SIRIM dan TKDN dengan nilai yang mencapai 79.98 persen, sehingga sudah sesuai dengan standar internasional. Tak hanya itu Sun Power juga lolos uji ketahanan noda, scratch dan tahan bending.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketentuan tersebut dikeluarkan untuk memberikan relaksasi pada 7 komoditas yang mengalami kendala impor
Baca SelengkapnyaKADI dan KPPI telah menyelesaikan penyelidikan terhadap impor keramik yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan, agar tidak memicu permasalahan baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permintaan semen diperkirakan tetap tinggi karena ada upaya pemerintah dalam mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca Selengkapnya