Menko Luhut: Utang Indonesia Dilakukan Untuk Hal Produktif
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, seluruh utang pemerintah digunakan untuk hal yang produktif, seperti untuk melakukan pembangunan di seluruh Indonesia. Hal ini menanggapi kritik dari berbagai pihak mengenai utang pemerintah.
"Semua utang Indonesia merupakan utang yang sangat produktif," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (31/1).
Salah satu contohnya yaitu pembangun Light Rail Transit (LRT). Pembangunan ini turut menghemat sebesar Rp 1 triliun dan hanya menggunakan 20 persen dari dana APBN.
"Orang-orang LRT itu anak muda semua, dan mereka semua sudah berhasil menghemat dana mereka dan menyumbang Rp 1 triliun. Dan saat ini negara kita sudah di manage oleh kalangan muda yang tidak akan bisa main-main lagi," ungkapnya.
Menurutnya, pada 2014 saat Presiden Jokowi mulai memimpin saat itu, perekonomian memang sedang sangat terguncang dan itu yang membuat Indonesia harus berutang. "2014, defisit kita mencapai USD 48 miliar, maka dari itu kita harus berutang karena pendapatan kita tidak sesuai dengan keinginan kita," tandasnya.
Sebelumnya, Tim ahli ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fuad Bawasier menilai, meroketnya utang pemerintahan Joko Widodo disebabkan manajemen pengelolaan keuangan yang tidak tepat sasaran. Hal tersebut menjadi salah satu indikator utang yang saat ini kian meningkat.
"Utang ini tidak jelas ini untuk apa. Berapa bayar bunga, untuk subsidi berapa untuk macam-macam tidak terperinci," kata Fuad dalam diskusi Rabu Biru 'Kemelut Hutang di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi' di media center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).
Karena itu, menurut Fuad, peningkatan nilai utang tidak berpengaruh kepada peningkatan perekonomian nasional. Dia mengatakan, bila pemakaian uang hasil utang tepat sasaran, bisa berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Utang memang bertambah dengan cepat tapi pertumbuhan ekonomi tidak meningkat hanya lima persen saja. Karena penggunaan utang tidak efektif,"ujar dia.
Reporter:Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaDia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaProgram bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca Selengkapnya