Menko Darmin: Lebih Banyak Orang Pinjam Uang Dibanding Menabung
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan masyarakat Indonesia lebih suka meminjam uang dibanding menabung. Ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana angka pertumbuhan kredit jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Coba tanya pak Wimboh (Ketua DK OJK), berapa pertumbuhan kredit tahun ini? kira-kira 12 persen dibanding tahun lalu. Tapi coba tanya DPK di bank? Maka jawabannya kira-kira 7 sampai 8 persen. Berarti lebih tinggi kenaikan pinjaman kredit dibandingkan pertambahan tabungan," kata dia di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).
Oleh karena itu, dia memandang perlunya literasi keuangan terutama untuk generasi muda selaku penerus bangsa. Selain mengajak mahasiswa untuk gemar menabung, dia juga berpesan agar para anak muda tersebut dapat menularkannya kepada orang lain.
Sebab saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum tersentuh literasi keuangan. "Ada banyak saudara-saudara kita pemuda juga yang misalnya pedagang di pasar, penghasilannya lumayan setiap hari tapi dia tidak pernah gunakan bank," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, masih banyak orang yang menyimpan uangnya secara tradisional di rumah. Padahal, jika disimpan di bank maka bank dapat mengenalinya dengan mudah sebagai nasabah. Hal tersebut tentu akan menjadi keuntungan bagi orang tersebut sebab dapat dengan mudah memanfaatkan layanan-layanan perbankan lainnya.
"Maka penting sekali jangan sampai terlalu banyak saudara-saudara kita yang punya penghasilan uang tapi tidak gunakan lembaga keuangan," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya