Menko Darmin beberkan hasil terkini program penertiban impor beresiko tinggi
Merdeka.com - Sejak 12 Juli 2017 pemerintah berkomitmen untuk menertibkan praktik impor berisiko tinggi atau importir borongan. Sebab, importir borongan dianggap dapat mengganggu penerimaan negara serta menyebabkan tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan tata niaga.
Penertiban itu disepakati juga oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima TNI, Jaksa Agung, KPK, PPATK, dan Kantor Staf Presiden.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menjelaskan Program Penertiban Impor Berisiko Tinggi (PIBT) ini telah menunjukkan berbagai capaian positif. Dari berbagai capaian positif yang telah dicapai, beberapa di antaranya berupa kenaikan basis pajak, bea masuk, dan pajak impor yang cukup signifikan.
"Secara rata-rata, tax base mengalami peningkatan sebesar 39,4 persen per dokumen impor dan pembayaran pajak impor yang terdiri dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor meningkat sebesar 49,8 persen per dokumen impor," kata Menko Darmin dalam konferensi pers Relaksasi Peraturan Perijinan Impor oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM), di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/12).
Industri dalam negeri turut mengalami peningkatan volume produksi dan penjualan, terutama dari tekstil dan produk tekstil yang berkisar antara 25 hingga 30 persen, serta elektronik dan komoditi lainnya.
"Capaian positif lainnya adalah adanya minat investor untuk menanamkan modal guna perluasan kapasitas produksi atau membuat pabrik baru di Indonesia," ungkapnya.
Di tengah rangkaian capaian positif tersebut, pemerintah terus berupaya untuk mendorong kemudahan berusaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan Paket Kebijakan Ekonomi XII yang salah satunya mencakup Industri Kecil Menengah (IKM), melalui penyederhanaan prosedur dan perizinan, penurunan biaya, dan percepatan waktu penyelesaian atas beberapa aspek.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaKetahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya
Aturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca Selengkapnya