Menko Airlangga: Ekonomi Dunia Mulai Pulih dari Tekanan Covid-19, Termasuk Indonesia
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara maju dan berkembang menunjukkan perbaikan pada kuartal III-2020 dibanding kuartal II-2020. Hal ini juga dirasakan Indonesia, dan ini menggambarkan perekonomian dunia mulai pulih dari tekanan pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian sejumlah negara Asia Tenggara juga menunjukkan tren positif, meskipun kontraksi masih membayangi dengan dosis yang mengecil.
"Dibandingkan dengan berbagai negara, hampir semua tren positif, artinya dunia mulai recover," kata Menko Airlangga dikutip dari Antara.
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2020 ini, yang melanjutkan kontraksi dari kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen (yoy). Meski masih mengalami kontraksi, Airlangga mengatakan laju perekonomian domestik sudah mengarah ke jalur pemulihan.
Menko Airlangga meyakini Indonesia sudah melewati fase terdalam perlambatan perekonomian. Mantan Menteri Perindustrian itu berharap pada kuartal IV 2020, perekonomian dapat berbalik ke tren positif, meskipun ada kemungkinan masih terjebak di level negatif.
Proyeksi Menko Airlangga untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 adalah -1,6 persen hingga 0,6 persen.
Dilihat Secara Kuartalan
Jika melihat secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 sudah mencapai 5,05 persen (q-to-q). Beberapa sektor lapangan usaha juga mengalami perbaikan di paruh ketiga tahun ini, dibandingkan paruh kedua 2020. Namun jika melihat pertumbuhan lapangan usaha secara tahun ke tahun (yoy), memang masih terdapat perlambatan di beberapa sektor.
"Kita lihat secara sektoral, pertanian, pertambangan, pengolahan. Secara kuartal ke kuartal, pengolahan naik 5,25 persen. Dan juga pengadaan berbasis recycle juga naik 8 persen. Warehousing juga naik melonjak tinggi itu mendorong konsumsi membaik itu 24,48 persen," ujar Menko Airlangga.
Dia berharap pemulihan perekonomian terus berlanjut di kuartal IV-2020. Dia melihat beberapa indikator makro-ekonomi seperti indeks manufaktur, data penjualan kendaraan bermotor, indeks keyakinan konsumen, dan penjualan ritel terus menggeliat.
"Selain itu, penjualan bahan baku, bahan penolong juga naik menunjukkan industri sudah mulai (pulih)," tutup Menko Airlangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya