Mengenal Vaksin Covid-19 Lebih Jauh
Merdeka.com - Di tengah pandemi, datang kabar yang dapat menumbuhkan semangat. Pemerintah telah mengeluarkan Perpres No. 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hadirnya Perpres tersebut diharapkan dapat mempercepat ketersediaan vaksin di Indonesia sehingga dapat membantu penanggulangan Covid-19.
Pemerintah Indonesia dan negara-negara di dunia tengah berupaya mengembangkan, dan menghadirkan vaksin Covid-19 serta rencana imunisasinya untuk melindungi warganya. Lalu, bagaimana pentingnya vaksin bagi manusia? Yuk, cari tahu tentang vaksin. #CaritauVaksin
Vaksin merupakan sebuah bahan antigenik yang mampu membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Juru Bicara Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, menambahkan bahwa vaksin berfungsi untuk melawan virus yang masuk dengan merangsang sistem kekebalan tubuh dengan antigen. Lalu jika virus yang sama memasuki tubuh, tubuh bisa mengenali dan tahu cara melawannya.
"Vaksin dapat melindungi diri dan sekitar dari berbagai penyakit menular yang berbahaya karena vaksin membentuk kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit dengan lebih cepat dan efektif," jelas dr. Reisa.
Lebih jauh, vaksin tidak hanya berfungsi untuk melindungi diri sendiri, namun juga untuk melindungi orang-orang sekitar. Ketika kebanyakan orang dalam suatu komunitas divaksinasi untuk melawan suatu penyakit, kemampuan patogen untuk menyebar menjadi terbatas. Ini disebut kekebalan kelompok. Selain itu, melalui kekebalan kelompok juga akan membantu melindungi orang-orang yang tidak bisa divaksinasi, seperti orang dengan imunitas rendah atau yang memiliki penyakit kronis.
Dokter Reisa menambahkan bahwa keamanan dan keefektifan dari sebuah vaksin akan diuji pada tahap-tahap pengujian. "Semua vaksin yang tersedia untuk masyarakat sudah melalui uji keamanan yang ketat, termasuk uji klinis, sebelum disetujui untuk diproduksi dan dapat diberikan kepada masyarakat," tambahnya.
Dokter Reisa juga menjelaskan bahwa kemungkinan ada rasa tidak nyaman atau efek samping seperti demam ringan, kemerahan di lokasi bekas suntikan dan sedikit bengkak di lokasi bekas suntikan. Namun efek samping yang berat sangat jarang terjadi, dan tentunya sebelum vaksin diedarkan di masyarakat akan melalui beberapa tahapan uji klinis terlebih dahulu untuk diuji keamanan dan efikasinya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya