Menengok rutinitas orang terkaya dunia buat capai kesuksesan
Merdeka.com - Jeff Bezos menjadi orang terkaya di planet bumi saat ini. Dia merupakan CEO dari Amazon, pendiri Blue Origin, sekaligus pemilik The Washington Post. Mengejutkannya, kesibukan sebagai orang yang cukup berkuasa di banyak perusahaan membuat dia tidak tergesa dalam menjalankan hari-harinya.
Jeff Bezos yang memiliki harta hingga USD 120 miliar atau setara Rp 1.781 triliun dengan estimasi kurs 14.842 per USD ini mengaku selalu mengambil waktu beristirahat dan selalu berusaha membuat keputusan dengan penuh pertimbangan.
Dilansir dari CNBC, seperti inilah beberapa rutinitas harian seorang Jeff Bezos.
Bangun lebih awal
"Tidur lebih awal, bangun lebih awal," ujar Bezos mengawali kegiatannya
Banyak CEO lain juga melakukan rutinitas serupa. CEO Apple Tim Cook bangun pukul 3.45, sedangkan CEO Ellevest Sallie Krawcheck dan CEO Pepsi Indra Nooyi memulai hari pada pukul 4 pagi.
Sarapan bersama keluarga
Setelah bangun, Bezos memilih meluangkan waktu sebentar untuk dirinya sendiri dengan bermain golf.
"Saya suka membaca koran, minum kopi, dan sarapan dengan anak-anak saya sebelum mereka berangkat sekolah. Waktu bermain golf sangat penting bagi saya," jelasnya.
Selain itu, dia juga seringkali bertugas mencuci piring di rumah. Menurut penelitian yang dilakukan University of California, melakukan aktivitas yang tak melibatkan banyak berpikir dapat membuat pikiran menjadi lebih kreatif.
Mulai rapat penting
Ketika sudah siap untuk kembali berfokus pada bisnisnya, Bezos mengatur pertemuan pertamanya pada jam 10 pagi.
Pertemuan pertama merupakan pertemuan yang paling membutuhkan kekuatan otak. Pertemuan-pertemuan yang menguras pikiran ia susun sebelum makan siang.
Menurut riset yang dilakukan biologis Christoph Randler, orang-orang yang kinerjanya memuncak saat pagi lebih diuntungkan dalam hal kesuksesan kariernya karena mereka lebih proaktif dibandingkan mereka yang kinerja terbaiknya saat sore.
Membatasi diri saat lelah
Bezos mengaku dirinya menghindari mengambil keputusan pada penghujung hari dan lebih memilih menetapkan keputusan di keesokan harinya.
"Begitu jam 5 sore saya berpikir 'saya tidak bisa memikirkannya hari ini, mari coba lagi besok jam 10 pagi."
Membuat keputusan memang kerap kali menjadi semakin sulit seiring berjalannya hari akibat decision fatigue (kelelahan mental akibat mengambil keputusan).
Tidur secukupnya
Agar dapat menetapkan keputusan seefektif mungkin, Bezos memastikan dirinya mendapatkan tidur yang cukup.
"Saya tidur delapan jam sehari, kecuali saya berpergian di zona waktu yang berbeda-beda," jelas Bezos.
Walaupun terkadang mustahil, Bezos berusaha untuk mendapatkan tidur yang cukup. Tidur delapan jam sehari membuatnya berpikir lebih jernih, punya lebih banyak energi, dan suasana hati menjadi lebih baik.
Menyiapkan diri untuk suksesnya
"Pikirkan ini, sebagai seorang senior eksekutif, Anda dibayar untuk melakukan apa?" lontarnya.
"Anda dibayar untuk membuat sejumlah kecil keputusan berkualitas tinggi, bukan membuat beribu keputusan setiap harinya."
Bila tidak bisa menjaga diri sendiri, lanjutnya, kualitas keputusan yang diambil oleh seseorang mungkin menjadi lebih rendah karena kelelahan ataupun hal lainnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendiri raksasa teknologi Amazon, ternyata memiliki kebiasaan yang unik.
Baca SelengkapnyaJeff Bezos sukses mengantongi pendapatan hingga lebih dari USD2 miliar, atau setara Rp31,37 triliun.
Baca SelengkapnyaJeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaBukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaTercatat, saat ini pendiri dan Executive Chairman perusahaan teknologi Amazon tersebut mempunyai jet pribadi G650ER buatan Gulfstream.
Baca SelengkapnyaSaat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaIa dibesarkan oleh kakak-kakaknya setelah orang tuanya yang berprofesi petani meninggal dunia.
Baca Selengkapnya