Mendag Enggar jamin stok dan harga daging sapi aman jelang Idul Adha 2018
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin ketersediaan pasokan daging jelang Idul Adha 2018. Menurut Enggar, hampir tidak ada masalah dalam menghadapi perayaan Idul Adha tahun ini.
"Enggak ada soal, enggak pernah ada persoalan. (Stok) aman-aman dan yang pasti daging berlimpah," ujar Enggar saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/8).
Tidak hanya ketersediaan daging, pihaknya juga memastikan tidak ada lonjakan harga yang cukup besar selama Idul Adha. "Enggak ada, pokoknya stabil. Kita semua lagi konsentrasi ke gempa lombok," katanya.
Pantauan merdeka.com, hari ini belum terjadi kenaikan harga yang cukup berarti pada beberapa jenis daging. Melalui laman infopangan.jakarta.go.id harga daging sapi khas paha belakang sebesar Rp 123.375 per Kilogram (Kg).
Sementara itu, harga daging sapi murni atau semur sebesar Rp 117.268 per Kg atau naik Rp 234 per Kg dari posisi normal. Sedangkan daging kambing mengalami kenaikan Rp 172 per Kg ke posisi Rp 112.482 per Kg.
Sebelumnya dilaporkan, menjelang H-6 Idul Adha penjualan hewan kurban di Jakarta masih belum menunjukan kenaikan atau penurunan yang signifikan. Namun, pedagang optimistis pembelian akan ramai pada H-3.
"Terjualnya 5, 10, 20 (per hari). Omzet biasa aja. Dari tahun ke tahun, biasanya H-2, H-3, mulai kelihatan yang belanja," kata Irwan (57) saat ditemui liputan6.com di bilangan Tanah Abang, Selasa (14/8).
Irwan sudah dari kecil berdagang kambing menjual kambing di daerah Tanah Abang. Ia menjual kambing di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 9 juta untuk yang super.
Langganan yang biasa membeli hewan kurban juga cenderung tidak bisa diprediksi. Ada yang mengurangi pembelian, tapi ada yang menambah pembelian.
"Biasanya sudah ada langganan, kadang biasa yang beli 3, jadi 2, biasanya pakai 4 jadi 7. Stabil-stabil aja," ujar dia seperti ditulis Kamis (16/8).
Di tempat lain, Aan (62) dari Pasar Kambing Tanah Abang menyebut sudah menjual 100 ekor kurban. Meski begitu, Fatih (71) yang merupakan kakak dari Aan mengatakan perhitungan baru akan dimulai pada H-3.
"H-3 dimulai perhitungan, biasanya begitu," jelas Fatih yang keluarganya sudah menjual hewan kurbanselama 30 tahun di daerah Tanah Abang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya