Lima Strategi Kemenkeu Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022

Rabu, 12 Januari 2022 17:06 Reporter : Anggun P. Situmorang
Lima Strategi Kemenkeu Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi. merdeka.com /Arie Basuki

Merdeka.com - Indonesia masih menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian di 2022 ini. Namun pemerintah tetap mengupayakan konsolidasi menuju target disiplin fiskal sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 melalui arah kebijakan fiskal 2022 pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, ada lima hal yang menjadi arah kebijakan fiskal 2022. Pertama, akselerasi penanganan Covid-19 dengan penguatan sektor kesehatan sebagai kunci recovery dengan kesuksesan program vaksinasi, protokol kesehatan, peningkatan fasilitas kesehatan, dan obat-obatan.

“Kesehatan tetap menjadi kolom pertama. Kita tahu itu adalah necessary condition,” ujar Febrio, Jakarta, Rabu (12/01).

Kedua, menjaga resiliensi, survival, dan akselerasi pemulihan melalui program perlindungan sosial, dukungan kepada dunia usaha, dan UMKM. Hal tersebut dilakukan dengan pemberian Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat, dan insentif dunia usaha.

Ketiga, menjaga momentum reformasi struktural untuk peningkatan daya saing dan kapasitas produksi melalui SDM unggul dan berintegritas, sistem kesehatan yang handal, perlindungan sosial yang adaptif, infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, dan reformasi struktural.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Keempat, reformasi fiskal yang komprehensif melalui reformasi perpajakan, spending better, dan inovasi pembiayaan. "Kita perbaiki belanja kita, kita perbaiki perpajakan kita dengan undang-undang, lalu kita perbaiki juga pembiayaan kita,” kata Febrio.

Kelima, menjaga pelaksanaan APBN 2022 berjalan optimal sebagai pondasi konsolidasi fiskal di tahun 2023 dengan optimalisasi reformasi struktural, keberhasilan reformasi fiskal, dan menjaga komitmen bersama seluruh Kementerian/Lembaga.

“Arahnya nanti menuju bukan hanya kita akan semakin kredibel menuju konsolidasi fiskal 3 persen atau kurang tapi kita juga ingin recovery itu berkualitas,” tandas Febrio.

Baca juga:
Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 di 3,7 Persen
Mengenal Koperasi dan Manfaatnya Bagi Ekonomi
Wagub DKI Nilai Tanah Abang Macet Tanda Ekonomi Bergeliat
Ekonomi NTB Diramal Meningkat 30 Persen Berkat MotoGP Mandalika 2022
Pengusaha Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut Tahun ini, Berikut Alasannya
Survei: Persepsi Buruk Masyarakat Terhadap Ekonomi Indonesia Mengalami Perbaikan

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini