Kurs Rupiah Melemah ke Rp14.312 per USD Jelang Pertemuan Bank Sentral AS
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah bergerak melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.312 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.301 per USD.
"Pekan ini cukup banyak rilis terutama dari penentuan suku bunga kebijakan bank sentral yang akan berdampak kepada pergerakan nilai tukar," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/3).
The Fed akan mengadakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15 - 16 Maret 2022, yang sudah hampir dapat dipastikan bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018.
"Pasar akan sangat menunggu hal ini, terutama dari sinyal bagaimana The Fed merespons dampak dari perang Rusia-Ukraina," ujar Rully.
Pasar saham Asia menguat pada awal pekan di tengah harapan jeda dalam krisis Ukraina bahkan ketika pertempuran berkecamuk.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan lalu ada beberapa kemajuan dalam pembicaraan Moskow dengan Ukraina, tetapi tidak memberikan rincian.
Rully memperkirakan bergerak melemah ke kisaran Rp14.273 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.356 per USD.
Pada Jumat (11/3) lalu, Rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.301 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.276 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya