Kurangi gula rafinasi, RNI bangun pabrik bioethanol Rp 200 miliar
Merdeka.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berencana mengembangkan industri gula terintegrasi dengan membangun pabrik bioethanol. Pembangunan pabrik bioethanol tersebut menghabiskan dana hingga Rp 200 miliar.
Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan pabrik bioethanol ini nantinya akan dibangun di sekitar perkebunan tebu milik Pabrik Gula (PG) Rajawali II unit Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat. Diharapkan, pabrik tersebut akan beroperasi pada 2018.
"Pabrik ethanol berkapasitas 50 kilo liter per hari bioethanol tersebut ditargetkan bisa berproduksi mulai tahun 2018," ujar Didik kepada wartawan di Pabrik Gula Sindanglaut, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/10).
Didik menargetkan pabrik ini mampu memproduksi gula hingga 59.791 ton dengan harga pokok produksi (HPP) gula sebesar Rp 5.655 per kilogram. Pabrik bioethanol ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan gula rafinasi.
Selain itu, kata dia, RNI juga akan membangun pembangkit listrik untuk menunjang kinerja pabrik di lahan seluas 12.000 hektare.
"Pabrik gula yang sudah di Jati Tujuh ada tetap dikembangkan, tetapi terintegrasi dengan bioethanol dan pembangkit listrik sebagai penunjang utama produksi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPertama di Indonesia, Subholding Gas Pertamina Manfaatkan Bio-CNG untuk Pelanggan Ritel
PGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaPLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnya