KPR dan kredit kendaraan BCA diprediksi melambat di semester II-2018
Merdeka.com - Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan sejak April hingga saat ini pihaknya telah menaikkan suku bunga deposito sebesar 100 bps. Hal ini merespon kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan dengan turut menaikkan suku bunga deposito dan kredit.
"Kita rencananya bulan depan naikin 25 bps lagi," kata Vera di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/8).
Dia mengungkapkan kenaikan juga akan berlanjut pada suku bunga kredit. Pada bulan Agustus ini BCA akan menaikkan suku bunga kredit sebesar 25 bps.
Dengan adanya peningkatan suku bunga kredit tersebut diperkirakan pertumbuhan kredit di segmen KPR dan kendaraan bermotor akan melambat di semester II 2018. Sebab sektor konsumtif paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
"Pertumbuhan kredit akan lebih rendah pada semester kedua karena penyesuaian pada pembiayaan konsumtif seperti KPR dan roda empat," imbuhnya.
Vera menyatakan tren suku bunga tinggi begitu berpengaruh terhadap segmen konsumsi karena permintaan terhadap KPR menjadi melambat. Oleh karenanya, diharapkan pertumbuhan akan terjadi pada sektor kredit korporasi, komersial maupun infrastruktur.
"Dari sebelum-sebelumnya kita melihat untuk nasabah-nasabah yang sensitif terhadap subung itu dari sektor konsumtif," tandasnya.
Sebagai informasi, hingga Juni 2018 BCA mencatatkan portofolio kredit sebesar Rp 481 triliun. Adapun pertumbuhan tertinggi ditopang kredit korporasi yang meningkat 19,1 persen yoy menjadi Rp 191,4 triliun. Sementara kredit komersial & UKM tercatat Rp 174,8 triliun atau naik 15,1 persen yoy.
Di sisi lain, kredit konsumer tumbuh 6 persen yoy menjadi Rp 128,2 triliun. Pertumbuhan ditopang kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik 4 persen yoy menjadi Rp74,6 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 8,1 persen yoy menjadi Rp 41,3 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca Selengkapnya