Klaim JHT di BPJamsostek Membludak Selama Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mencatat telah terjadi peningkatan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) bagi oleh peserta Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) dalam satu bulan terakhir. Pada 2 Juni 2020, terdapat 8.646 peserta yang mengajukan klaim JHT. Angka ini terus meningkat tiap harinya hingga 16.891 peserta pada 2 Juli 2020.
"Tren klaim JHT ini meningkat pada tanggal 2 Juni sampai 2 Juli, peningkatannya signifikan sekali," kata Iene dalam dalam Webinar bertajuk Akses Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Masa Pandemi Covid-19, Jakarta, Rabu (26/8).
Iene kemudian menjelaskan terkait tren klaim JHT sejak Januari tahun 2020. Pada bulan Januari, terdapat klaim JHT sebanyak 217.196 peserta. Mengalami penurunan sampai bulan April 2020 menjadi 100.416 peserta. Lalu kembali naik drastis pada bulan Juni 2020 sebanyak 284.488 peserta.
"Kita lihat di Indonesia kasus virus ini baru masuk intens di bulan Maret dan April dan dampaknya signifikan sampai 2 kali lipat," kata Iene.
Berdasarkan sebab klaim, alasan pengajuan selama semester I-2020 di dominasi pengunduran diri sebagai peserta sebanyak 75,7 persen. Lalu sebanyak 10,15 persen karena mengalami PHK dan usia pensiun sebanyak 2,1 persen.
Klasifikasi klaim JHT berdasarkan usia, sebanyak 45,88 persen di rentang usia 20-30 tahun. Disusul usia 30-40 tahun usia 30-40 tahun dan usia 40-50 tahun sebanyak 14,69 persen.
"Tren PHK meningkat cukup panjang dan di usia muda ini banyak yang mengajukan klaim," kata dia.
Berdasarkan klasifikasi skala usaha, kelompok menengah paling banyak yakni sekitar 43,82 persen. Lalu skala usaha besar sebanyak 29,59 persen, usaha skala kecil sebanyak 18,78 persen dan skala mikro sebesar 7,81 persen.
Selain itu, berdasarkan lama kepesertaan, tertinggi di usia lama kerja 1-3 tahun sebanyak 33,87 persen. Lalu lama kerja 3-5 tahun sebesar 22,28 persen, lama kerja 5-10 tahun sebanyak 27,17 persen dan lama kerja 10-20 tahun sebesar 11,62 persen.
"Klaim JHT berdasarkan lama kepesertaan 50 persen lebih mereka yang bekerja sekitar 5 tahun," kata Iene.
Berdasarkan Penghasilan
Sedangkan berdasarkan penghasilan, terbesar pengajuan klaim dilakukan peserta dengan gaji Rp1-Rp1,5 juta yakni 27,52 persen dan bergaji Rp5-Rp10 juta sebanyak 24,62 persen. Dari data ini, Iene menyebut para pengaju klaim yakni mereka yang memiliki keahlian teknologi yang rendah.
"Ini menunjukkan para pekerja yang memiliki keahlian yang bersifat secara teknologi masih rendah," kata dia.
Sebagai informasi, sampai Mei 2020, total tenaga kerja Indonesia berdasarkan data BPS sebanyak 90,9 juta jiwa. Namun hanya 54,85 persen atau 49,86 juta orang yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Terdiri dari 37,6 juta orang kelompok penerima upah, 2,53 juta orang kelompok bukan penerima upah dan 8,69 juta orang di kelompok jasa konstruksi.
Berdasarkan data PHK dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), sektor tekstil melakukan PHK kepada 2,1 juta pekerja. Lalu disusul sektor transportasi sebanyak 1,4 juta pekerja dan sektor restoran sebanyak 1 juta pekerja. Lalu, 500 ribu pekerja pabrik alas kaki mengalami PHK. Kemudian 430 ribu pekerja dari sektor perhotelan dan 400 ribu dari sektor ritel juga terkena PHK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap peserta BPJS Kesehatan berhak mendapatkan subsidi pembelian kacamata.
Baca SelengkapnyaPangdam V Brawijaya menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap para petani yang bekerja keras berkontribusi di sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat dapat menelpon BPJS Kesehatan Care Center 165.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun persyaratan yang dilampirkan yaitu Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan, KTP dan NPWP.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca Selengkapnya