KKP Luncurkan Buku Besar Maritim dan Aplikasi Bank Genetik Ikan Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) meluncurkan Buku Besar Maritim Indonesia (BBMI) dan Bank Genetik Ikan Indonesia. Peluncuran ini sebagai bentuk kontribusi terhadap ilmu pengetahuan maritim khususnya bidang perikanan dan kelautan,
Peluncuran dipimpin oleh Menteri KKP, Edhy Prabowo di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (7/8). Edhy menyatakan, hadirnya buku dan aplikasi ini merupakan terobosan KKP dalam penggalian informasi sumber daya laut Indonesia yang melimpah namun belum dioptimalkan pemanfaatannya.
"Hari ini BRSDM menciptakan buku maritim dan aplikasi bank genetik ikan. Ini terobosan dan mudah-mudahan ini bukan cuma pencitraan, tapi bahwa memang di laut ini banyak sekali sumber daya yang harus dioptimalkan," ujar Edhy dalam sambutannya, disiarkan secara virtual.
Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja menjelaskan, penyusunan buku besar maritim membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun dengan 50 akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi negeri dan politeknik sebagai kontributornya.
Buku ini terdiri dari 5 volume, volume 1 memuat tentang sejarah dan politik maritim, volume 2 tentang sumber daya hayati, volume 3 tentang sumber daya non hayati, volume 4 tentang budaya maritim dan volume 5 tentang industri dan ekonomi maritim.
"Buku ini merupakan koleksi pengetahuan konsepsi dunia maritim dan diharapkan menjadi buku dasar untuk pendidikan maritim indo dan bagi peneliti sebagai dasar dalam mengembangkan konsepsi ilmu kemaritiman," jelas Sjarief.
Aplikasi Genetik Ikan
Lalu untuk aplikasi bank genetik ikan, platformnya hampir sama seperti Wikipedia. Sjarief menjelaskan, masyarakat yang mungkin menemukan spesies ikan baru atau peneliti yang berhasil menciptakan persilangan genetik ikan baru bisa mencantumkan informasinya di aplikasi bank genetik ikan.
"Sifatnya public participation jadi seperti Wikipedia. Nanti masyarakat bisa memasukkan informasi spesies ikan dan akan diverifikasi oleh tim dari KKP," katanya.
Edhy berharap, 2 sumber pengetahuan maritim ini dapat bermanfaat dan bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat.
"Sekarang zamannya sudah beda, masyarakat bisa akses dengan teknologi, namun jangan lupa juga untuk tetap sosialisasi dengan flyer. Terus perkuat akses supaya mudah, kerjasama dengan Perpusnas dan lainnya," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaBKI menginginkan agar kegiatan Pembahasan Kerja Sama ini menjadi katalisator BKI untuk selalu bersinergi dengan Direktorat KPLP dalam menjalankan program.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaProgram ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca SelengkapnyaLaporan kedua terkait PKN atas bantuan dana pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca SelengkapnyaSpesies ini disebut bintang rapuh dan berbeda dengan bintang laut.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca Selengkapnya