KKP Bangun Balai Induk Ikan Air Tawar di Sumsel
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai membangun broodstock center atau balai induk untuk jenis ikan air tawar di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pembangunan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan induk dan benih ikan air tawar berkualitas, khususnya bagi wilayah Sumatera.
Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, pembangunan balai ini untuk tahap awal (10 kolam) ditargetkan akan memenuhi kebutuhan induk berkualitas setidaknya 36.000 ekor induk ikan nila per tahun. Menurutnya, seiring peningkatan geliat usaha budi daya di berbagai daerah khususnya di Sumatera, maka kebutuhan induk menjadi sangat mendesak.
"Broodstock ini bagian upaya KKP untuk membangun logistik benih. Nantinya induk hasil dari 'broodstock' ini dapat terkoneksi dengan unit-unit perbenihan di sentra produksi. Kami targetkan, kebutuhan induk dari sini dapat memenuhi kebutuhan di semua wilayah Sumatera, bahkan di luar wilayah seperti Kalimantan," ujar Slamet melalui keterangan resminya, Jumat (4/1).
Saat ini, pembangunan sedang dalam tahap finalisasi kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, untuk memastikan pasokannya.
"SDM pengelola yang kompeten sudah siap yakni dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi dan tahun 2019, kami menargetkan broodstock center ini sudah operasional," imbuhnya.
Selain itu, KKP juga berencana untuk membantu fasilitasi masuknya industri pengolahan ikan di Musi Rawas, guna menjamin akses pasar langsung. Bersama Pemerintah Daerah setempat akan mencoba untuk memfasilitasi masuknya investasi industri pengolahan ikan, agar nilai tambahnya bisa semakin dirasakan oleh masyarakat, di samping adanya jaminan pasar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaProgram ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir berternak ayam.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaRatusan gerai UMKM kuliner menjadi daya tarik pengunjung.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaTujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca Selengkapnya