Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenko Perekonomian: Sampai Kini Belum Ada Solusi Tangani Krisis Pangan Imbas Perang

Kemenko Perekonomian: Sampai Kini Belum Ada Solusi Tangani Krisis Pangan Imbas Perang bocah sudan selatan kelaparan. ©AFP

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, dunia kini menghadapi tiga kekhawatiran. Yakni krisis pangan, energi dan keuangan.

Ketiga ancaman tersebut imbas perang Rusia-Ukraina yang belum juga usai. Perang tersebut berdampak pada meningkatnya harga pangan, kenaikan harga energi dan pengetatan kondisi keuangan.

"Sampai sekarang belum ada solusi efektif dalam menangani kondisi krisis pangan di seluruh negara," ujar Susiwijono dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (10/6).

Ketiga sektor ini memiliki peran bagi perekonomian dunia. Misalnya, bahan bakar dan pupuk mengalami kenaikan harga yang tinggi kemudian meningkatkan biaya produksi petani. Selanjutnya hal ini yang dapat mengakibatkan harga pangan yang lebih tinggi dan hasil pertanian yang lebih rendah.

"Hal ini dapat menekan keuangan rumah tangga, meningkatkan kemiskinan, mengikis standar hidup, dan ketidakstabilan sosial," katanya.

Harga yang lebih tinggi kemudian meningkat tekanan untuk menaikkan suku bunga, yang meningkatkan biaya pinjaman negara berkembang sambil mendevaluasi mata uang mereka, sehingga membuat impor pangan dan energi menjadi lebih mahal.

Dinamika ini memiliki implikasi dramatis untuk kohesi sosial, keuangan sistem sosial dan perdamaian dan keamanan global. Makanan seharusnya tidak pernah menjadi kemewahan, itu adalah dasar, hak asasi manusia. Namun, krisis ini mungkin dengan cepat berubah menjadi bencana makanan global.

181 Juta Orang Terancam Kelaparan di 2022

Menurut laporan Global Crisis Respons Group (GCRG) pada 2022, antara 179 dan 181 juta orang diperkirakan akan menghadapi krisis pangan atau kondisi yang lebih buruk di 41 dari 53 negara. Sebanyak 19 juta lebih banyak orang diperkirakan akan menghadapi penyakit kronis gizi.

Secara global pada tahun 2023, jika pengurangan dalam ekspor makanan dari Rusia dan Ukraina mengakibatkan ketersediaan pangan yang lebih rendah di seluruh dunia. Rekam harga pangan yang tinggi, tukarkan devaluasi tingkat dan tekanan inflasi adalah faktor faktor kunci.

Sementara indeks harga pangan FAO mencapai rekor tertinggi pada Februari 2022 sebelum perang dimulai, sejak itu telah memiliki beberapa kenaikan satu bulan terbesar dalam sejarahnya, dengan rekor tertinggi pada Maret 2022.

Namun, meskipun ada situasi yang sangat menantang hari ini, beberapa faktor menyarankan situasi ketahanan pangan mungkin menjadi banyak lebih buruk lagi di musim mendatang. Biaya energi yang lebih tinggi, pembatasan perdagangan, dan kerugian pasokan pupuk dari Federasi Rusia dan Belarus telah menyebabkan harga pupuk naik bahkan lebih cepat dari harga pangan.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan

Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya