Kemenhub ungkap penyebab Lion Air belakangan lebih sering delay
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, mengungkapkan penyebab seringnya maskapai penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan (delay). Menurutnya, keterlambatan karena Lion Air tengah menerapkan sistem operasi baru.
Agus mengatakan, hal tersebut disampaikan saat pihaknya memanggil Lion Air terkait masalah tersebut. "Kami sudah panggil untuk itu," kata Agus, saat ditemui dalam sebuah acara di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (7/12).
Agus melanjutkan, pihak maskapai mengaku sedang melakukan migrasi sistem. Namun, dalam penerapannya terjadi kendala. "Karena kemarin itu dia itu migrasi terhadap sistem yang baru. Checking Systemnya sudah, tapi begitu dikasih real data dia nge hang (eror), belum siap," ujarnya.
Oleh sebab itu, Agus mengatakan pihaknya telah meminta maskapai Lion Air untuk kembali menggunakan sistem sebelumnya supaya delay bisa dihindari.
"Makanya saya minta dia balik ke sistem lama lagi, kemudian memperbaiki sistemnya. Dia masalahnya software. Itu harus diperbaiki softwarenya supaya tidak terjadi hal tersebut (delay)."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat erupsi Gunung Ruang, sejumlah penerbangan Lion Air Grup masih ditunda.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaMaskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaMaskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca Selengkapnya