Kemenhub Sebut Pesawat N219 Cocok untuk Misi Pengawasan dan Penyelamatan
Merdeka.com - Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan, Dadung Kohar mengatakan, pesawat N219 sangat cocok untuk digunakan di landasan pacu terbatas. Sebab pesawat ini memiliki kecepatan rendah yaitu 71 knot.
Dia menjelaskan pesawat ini hanya memerlukan landasan pacu sepanjang 700 meter dan take off 1000. Selain itu pesawat ini memiliki kemampuan terbang datar (cruising) 160.
"Sebetulnya kita lihat karakteristik pesawat ini memiliki kemampuan landing sejauh 700 meter landasan, take off 1.000, speed paling rendah 71 knot, dan cruising 160," kata Dadung di acara Aero Summit 2020 secara virtual, Jakarta, Senin (28/12).
Menurutnya, jenis pesawat hasil pengembangan N250 tahun 1995 ini cocok digunakan untuk misi pengawasan laut, hutan, pencarian hingga misi penyelamatan. Termasuk juga untuk penugasan laboratorium, atau digunakan TNI angkatan laut. Sehingga pesawat ini bisa diperkenalkan kepada semua kalangan dengan berbagai keperluan.
"Ini pesawat multi purpose, kita harus kenalkan ke semua pihak. Sehingga para stakeholder dan lainnya bisa ikut meningkatkan pencapaian dalam pembangunan," kata Dadung.
Sebagai informasi, pesawat N219 merupakan pesawat udara kategori komuter. High-wing monoplane dengan mid tail empennage dan unpressurised cabin berkapasitas maksimum 19 penumpang.
Pengembangan dari pesawat N259 ini memiliki roda pendarat fuselage mounted non-retractable tricycle, 2(dua) engine turboprop PT6A-42 dengan 4 bilah propeller Hartzell. Dilengkapi juga dengan sistem navigasi-komunikasi Garmin 1000 Next Generation.
Sertifikasi terhadap pesawat udara model N219 dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara sejak Februari 2014. Sesuai dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 21 atau Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 21.
Masa sertifikasi berlaku selama 3 tahun, dan Ditjen Perhubungan Udara telah memberikan 2 (dua) kali ijin perpanjangan pada tanggal 8 Februari 2017 dan 11 Februari 2020. Pesawat N219 akhirnya mendapatkan sertifikat setelah menjalani proses sertifikasi selama hampir 7 tahun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca Selengkapnya