Kasus Covid-19 Melonjak, Menkeu Sri Mulyani Khawatir Pertumbuhan Ekonomi Terganggu
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mewaspadai, lonjakan kasus Covid-19 terhadap stabilitas ekonomi. Utamanya pada angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021.
Secara global, lanjutnya, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam hingga Thailand, imbas adanya ledakan kasus Covid-19 di India. Sementara di Indonesia, selain pengaruh global, kenaikan kasus juga disebabkan meningkatkan mobilitas masyarakat pada masa Lebaran.
"Kalau kita lihat lonjakannya cukup besar. Pada Juni ini harus diwaspadai karena bulan Juni ini bulan akhir triwulan ke II, jadi nanti pasti akan terpengaruh terhadap penilaian stabilitas ekonomi triwulanan," ujar Menteri Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (14/6).
Lanjutnya, kenaikan kasus awalnya terjadi di beberapa daerah di luar pulau Jawa seperti di Riau, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat. Namun sekarang, pola penyebarannya sudah masuk ke pulau Jawa, seperti Jawa Tengah.
"Tidak hanya di Kudus tapi di beberapa kota, di DKI Jakarta, Wisma Atlet kemarin bed occupancy ratio-nya dari 16 persen ke 29 persen, lalu ke 33 terakhir saya lapor, dan sekarang 80 persen jadi kenaikan luar biasa," ujarnya.
Ekonomi Membaik Saat Covid-19 Tertangani
Menkeu menjelaskan, pemulihan ekonomi di Indonesia terlihat saat penanganan Covid-19 terlaksana dengan baik. Contohnya, saat terjadi lonjakan kasus setelah masa libur natal dan tahun baru di bulan Maret, pemerintah melakukan pengetatan penanganan Covid-19.
Setelah mengalami pengetatan, jumlah kasus perlahan menurun. Ditambah, pemerintah menggelontorkan beragam stimulus, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat kembali hidup.
Hal itu tercermin dari meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di bulan April dan Mei dimana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), indeks penjualan ritel meningkat dan penjualan mobil meningkat.
"Begitu Covid-19nya bisa ditangani,, maka aktivitas meningkat dan aktivitas ekonomi mulai menggeliat. Namun sekali lagi, dengan munculnya Covid-19 di bulan Juni, kita harus waspada," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?
Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaKarir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya