KAI rogoh dana ratusan juta lestarikan budaya wayang orang
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk Wayang Orang Sriwedari, Solo. Bantuan ratusan juta tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Kamis (16/3) malam.
Edi Sukmoro mengatakan, bantuan tersebut merupakan wujud program Corporate Social Responsibility (CSR) PT KAI. Dia berjanji ke depan bantuan tidak hanya dilakukan sekali saja, namun bisa terus menerus.
"Wayang Orang Sriwedari ini kan salah satu budaya yang harus dilestarikan. Jangan sampai budaya yang luhur, tinggi ini nanti perlahan-lahan surut, mati. Nah, bentuk kepedulian kami ini memberikan bantuan CSR. Kebetulan Sriwedari ini terpilih, semoga bisa digunakan dengan baik," ujar Edi.
Edi menjelaskan, pemberian bantuan senilai Rp 150 juta tersebut akan diwujudkan dengan pengadaan barang sesuai kebutuhan pertunjukan wayang orang. Pihaknya akan merundingkan bentuk bantuan tersebut dengan pengelola GWO Sriwedari dan Dinas Pariwisata.
"Kita nanti akan rundingkan dulu, biar sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menambahkan, bantuan CSR dari PT KAI tersebut bukan kebetulan, namun sudah direncanakan sebelumnya. Hal tersebut bertujuan untuk melestarikan pertunjukan wayang orang Sriwedari.
"Yang sekarang jadi persoalan kan sound system. Kita akan cari yang lebih peka, biar micnya tidak ting grandul. Jadi nanti para pemain wayang ini lebih leluasa memainkan perannya," ucap Rudy panggilan akrab wali kota.
Rudy berharap, sesuai pernyataan Dirut PT KAI, progam CSR ini nantinya tidak hanya sekali, namun bisa menjadi program setiap tahun. Bahkan ia juga berharap PT KAI bisa menjadi semacam bapak asuh untuk wayang Sriwedari.
"Pak Dirut PT KAI ini kan juga pemain wayang. Kalau terus dibantu, harapan kita Wayang Orang Sriwedari nanti semakin dicintai rakyat kita sendiri," pungkas Rudy.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaSido Muncul Donasikan Rp533 Juta untuk Operasi Bibir Sumbing Gratis di Belu, NTT
Bantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBRI Salurkan Sembako Bantu Korban Bencana Gempa Sumedang
Bantuan yang diberikan ini berasal dari BRI Peduli melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Dukung Program Makan Siang Gratis Habiskan Anggaran Rp460 Triliun, tapi Ada Syaratnya
Program ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Beri Sinyal Gunakan Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis
Adapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya