Jumlah patahan gempa bertambah, pembangunan infrastruktur tetap jalan
Merdeka.com - Tim Penyusunan Sumber dan Bahaya Gempa meluncurkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa di Indonesia tahun 2017. Tercatat dalam peta tersebut terdapat penambahan secara signifikan jumlah sesar (patahan) dari 81 sesar aktif pada Peta Tahun 2010 menjadi 295 sesar aktif pada peta 2017.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menegaskan meningkatnya jumlah patahan aktif tersebut tidak membuat pemerintah mengendurkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Sebab, hampir semua proyek infrastruktur dibangun di atas patahan gempa tersebut.
"(Patahan gempa bertambah) Bukan berarti kita bilang infrastruktur tidak bisa dibangun. Tentu faktor keamanannya ditingkatkan," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (4/9).
Menurutnya, penambahan jumlah patahan aktif tersebut justru akan membuat pemerintah menjadi lebih teliti dalam merencanakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur. "Kereta api cepat Bandung-Jakarta. Itu daerah sesar semua. karena 60 persen merupakan jembatan, 30 persen terowongan. 10 persen baru landed rel-nya, sekarang kita kaji dengan teliti, " imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penyusunan Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia, Mansyur Irsyam mengatakan penambahan jumlah sesar (patahan) merupakan buah dari kerja lapangan yang dilakukan timnya. "Setelah lima tahun ini sebagian besar tim kami adalah peneliti. Kami melakukan studi ekstensif," jelas Mansyur.
Dia mengakui peta tahun 2010 tidak dibuat berdasarkan penelitian yang memadai, dalam arti penelitian lapangan, melainkan cuma sebatas literatur riview semata. Dengan adanya penelitian lapangan yang sudah dilakukan, Mansyur yakin Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 tentu lebih lengkap dibandingkan peta sebelumnya.
"Jadi semuanya tidak kami tampilkan (pada peta tahun 2010), sekarang kami tampilkan karena sudah di selidiki di lapangan," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani Aceh Sambut Gembira serta Terima Kasih Atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Pemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Pemerintah Batasi Pemudik Berhenti 30 Menit di Rest Area saat Mudik Tahun 2024
Pemerintah memprediksi arus mudik tahun 2024 bakal melonjak hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaIni Lima Wilayah Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Kekayaan timah Indonesia sudah dikenal dunia. Bahkan praktik penambangan timah sudah berjalan dua abad lebih.
Baca Selengkapnya